
Takengon-LintasGayo.co : Produk kopi Gayo kualitasnya paling baik dan paling besar di Indonesia dan sangat diminati oleh dunia internasional termasuk di negara-negara Uni Eropa (UE). Sayangnya belum mendapatkan perlindungan hukum di negara-negara Uni Eropa tersebut. Demikian diungkap Saky Septiono, Kepala Seksi Administrasi Sub
“Kopi Gayo belum punya branding, sayang sekali, karenanya kita mesti mengupayakan perlindungan hukum yang merupakan kelanjutan dari perjuangan Identifikasi Geografis (IG) yang telah diperoleh kopi Gayo sebagai produk perkebunan di Indonesia,” ungkap Saky usai bertemu Bupati Aceh Tengah didampingi Asisten 2 Setdakab Aceh Tengah, Muhammad Syukri.
Keuntungan adanya perlindungan hukum IG, dijelaskan Saky, bahwa kopi Gayo akan mendapat perlindungan hukum dari segala tindakan curang, contohnya pemakaian kopi Gayo tanpa hak seperti halnya pernah terjadi dengan Gayo Highland Coffee, juga dengan Amaro Gayo Coffee.
“Kan kacau, kalau kopi dari sini dikira orang dari Amaro Gayo di Ethiopia,” ujar Saky. Kopi Gayo di luar negeri masih sangat kurang dikenal, justru kopi Sumatera yang lebih mengemuka. Dan jika perlindungan hukum sudah diperoleh, juga akan sangat menguntungkan perdagangan kopi Gayo di 28 negara Uni Eropa tersebut.
“Ini luar biasa, ibarat di buka toko, tinggal mengisi barang dagangannya,” ujar Saky. Diakui, memang sejauh ini sudah banyak kopi dari Gayo yang masuk kesana, namun belum mendapat perlindungan merek sebagai kopi Gayo. “Terlebih untuk pasar kopi specialty, jika tidak punya brand, akibatnya sangat fatal, Gayo sangat dirugikan,” timpal Saky.
Pantauan Saky saat berkunjung ke sejumlah negara di Uni Eropa, bukan saja kopi Gayo, kopi origin Indonesia lainnya juga tidak ditemukan, yang ada adalah kopi-kopi dari negara lain.
“Kopi Gayo adalah kopi yang pertama dari Indonesia yang didaftarkan perlindungan hukumnya ke Uni Eropa. Ini sekaligus sebagai pilot project dan kita targetkan kurang dari 2 tahun sudah tuntas,” ujar Saky.
Dirinya juga sangat mengapresiasi respon Bupati Aceh Tengah terhadap upaya ini. “Bupati sangat merespon dan menyatakan kesiapannya mendukung upaya yang difasilitasi The EU-Indonesia Trade Cooperation Facility (TCF) ini,” tandas Saky Septiono. (Kh)