Bertuhankan Uang

oleh
Ilustrasi

jAMHURIDrs. Jamhuri,MA*

SERING terdengar ungkapan dari banyak orang “kalau dengan uang semua urusan bisa selesai. Tanpa kita sadari ungkapan inilah yang membuat kita hidup menjadi orang yang tidak percaya kepada Tuhan.

Orang yang berpikir kapitalislah yang sebenarnya berpikiran kalau hidup ini bisa diselesaikan dengan materi dan hidup tidak mempunyai arti kalau tidak mempunyai materi. Materi yang dimaksudkan di sisi adalah materi yang mempunyai nila guna dan nilai tukar, secara sederhana bisa kita namakan dengan uang dan barang yang lainnya yang berguna dan dapat saling tukar.

Banyak orang yang bekerja dengan membanting tulang, tidak peduli panas teriknya matahari, basak kuyupnya kena jujan, malamnya hari demi untuk mencari kehidupan yang disaranai dengan uang. Mereka lupa kalau daya tahan tubuhnya terbatas bila terkena panas matahari dan dinginnya hujan, sehingga tidak sedikit orang yang kesehatannya terganggu karena kelelahan karena panas dan dinginnya hari.

Karena mencari uang sering orang lupa mengingat Tuhan, mereka menganggap dengan uang semua bisa selesai, sakit bisa berobat, dengan banyaknya uang mereka bisa membeli apa yang mereka ingini dengan tidak membatasi apa yang mereka butuhkan, dengan uang juga mereka bisa membeli jabatan, dengan uang juga mereka bisa menjadikan orang yang tidak mempunyai uang sebagai budak atau suruhan sesuai dengan apa yang dia inginkan.

Dengan keyakinan bahwa uang dapat mengatasi permasalahan dalam hidup, membuat mereka lupa dengan keyakinan dasar bahwa semua yang dimiliki dan semua yang ada termasuk diri mereka datangnya dari Tuhan, dan semua tidak akan berarti tanpa izin-Nya.

Untuk itu kita harus mengkaji kembali bahwa mereka yang berharap kepada uang dan percaya dapat diselesaikan dengan uang, maka harus percaya juga banyak orang yang memiliki banyak uang tetapi tidak merasakan kepuasan hidup, tidak semua cita-cita dapat dicapai dengan uang, tidak semua penyakit dapat sembuh dengan berobat, semua itu hanya usaha dan uang itu hanya sarana atau alat transaksi bukan tujuan hidup.

Jadi sangat salah bila kita menjadikan alat atau sarana sebagai tujuan, kita harus jadikan tujuan hidup kita adalah ibadah, karena semuanya milik Allah dan semuanya datang dan kembalinya kepada Allah. Karena tiada Tuhan kecuali Allah.[]

*Redaktur senior LintasGayo.co

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.