
Takengon-LintasGayo.co : Peran Non Government Organization (NGO) masih diperlukan mendampingi petani kopi Gayo lebih baik. Demikian kesimpulan pebisnis kopi, Armiyadi dinyatakan kepada LintasGayo.co di Takengon, Kamis 13 Agustus 2015.
“Ada perubahan signifikan paska kehadiran sejumlah NGO melakukan pendampingan terhadap petani kopi di daerah ini (Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah),” kata Armiyadi.
Perubahan lebih baik tersebut, lanjut pengurus teras di Koperasi Baburrayyan ini, terkait peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) petani dari hulu hingga hilir, dari teknis budidaya, proses paska panen, hingga pengelolaan keuangaan.
Ditanya peran pihak terkait dari pemerintah setempat, Armiyadi mengakui memang ada, tapi kurang maksimal. begitu juga peran koperasi eksportir kopi.
“Beda hasilnya antara pendampingan NGO dengan pihak terkait di pemerintahan juga koperasi. Hasil pendampingan NGO jauh lebih baik dan nyata hasilnya,” ujar owner ASA Coffee Takengon ini.
Diantara NGO yang pernah melakukan program pendampingan tentang kopi di Aceh Tengah dan Bener Meriah hingga tahun 2014, ada Mercy Corp, International Organization for Migration (IOM), Save Children, Conservation International (CI), dan Lutheran World Relief (LWR). (Kha)