Takengon-LintasGayo.co : Berubahnya fungsi tumbuhan air di seputaran daratan Danau Lut Tawar yang tergerus dengan tanggul dan turap serta bangunan-bangunan lainnya, mengharuskan ikan-ikan yang hidup di perairan danau kebanggaan masyarakat Gayo itu memijah di tempat-tempat lain.
Salah satunya adalah di eceng gondok (Gayo : kerleng) yang tumbuh di perairan itu. “Saat ini ikan seperti ikan bawal lebih memilih memijah di kerleng-kerleng yang hidup di tengah-tengah perairan,” kata salah seorang pemerhati sumber daya perairan di Aceh Tengah, Munawardi, Minggu 2 Agustus 2015.
Istilah dalam perikanan sebut muna dikenal dengan nama spawning ground (daerah pemijahan), dengan catatan kerleng-kerleng yang tumbuh harus berada di perairan bersih.
“Kerleng juga banyak hidup di pinggiran danau, namun kualitasnya buruk, ikan tidak akan mau lagi memijahkan telurnya disana, mereka (ikan yang memijah) akan memilih tumpukan kerleng yang bersih,” kata Muna.
Amatannya, banyak nelayan di seputaran danau yang memelihara kerleng dan menjaga kebersihannya, serta menjaga agar populasinya tidak terlalu banyak.
“Sering kita jumpai saat berpergian ke tengah danau, kerleng-kerleng yang tertata rapi, tempat itu sengaja dibuat nelayan, sebagai tempat pemijahan ikan, biasanya ikan mas (Gayo : bawal),” demikian Munawardi.
(Darmawan Masri)