Kenapa ya? Ceh Didong Belum Ciptakan Syair Loyang Mendale

oleh
Dari kiri, Iwan Gayo, Odin Dela Rosa dan LK. Ara. (LGco_Khalis)
Dari kiri, Iwan Gayo, Odin Dela Rosa dan LK. Ara. (LGco_Khalis)
Dari kiri, Iwan Gayo, Odin Dela Rosa dan LK. Ara. (LGco_Khalis)

Takengon-LintasGayo.co : Penyair LK. Ara, wartawan senior Iwan Gayo dan Odin Dela Rosa mengaku bingung kenapa para ceh Didong tidak mencipatakan syair Didong tentang temuan Loyang Mendale dan Ujung Karang yang secara ilmiah adalah nenek moyang Urang Gayo.

“Kenapa ya, saya bingung juga kenapa Ceh Didong tidak ciptakan syair Gayo Didong yang berhubungan dengan temuan pak Ketut ini,” ujar LK. Ara saat ditanya pendapatnya tentang kondisi tersebut.

Seniman moderen sudah tulis puisi seperti Fikar W Eda, LK. Ara dan lain-lain. “Bahkan kita sudah mentas disini,” ujar LK. Ara di Loyang Mendale, Selasa 9 Juni 2015.

Dia menduga, kepekaan para ceh Didong sudah mulai berkurang terhadap kondisi terkini di Gayo. “Longsor dijadikan ide syair Didong seperti kejadian Redines, gempa, dan lain-lain. Tapi Loyang Mendale dan Ujung Karang ini belum,” kata dia.

LK. Ara, Iwan Gayo dan Odin Dela Rosa kemudian menggagas mengajak sejumlah ceh Didong untuk bertandang ke Loyang Mendala yang direncanakan pada hari Kamis, 11 Juni 2015.

“Kita akan mengajak beberapa ceh Didong kesini sebelum Mamur (mangan murum, makan bersama-red), tentu kita harapkan mereka akan mendapat inspirasi mencipta lagu tentang pra sejarah Gayo yang selanjutnya dilantunkan ke pelosok Gayo agar diketahui lebih luas oleh masyarakat,” ujar Iwan Gayo.

Seperti sejumlah berita di LintasGayo.co, sejumlah temuan bukti kehidupan pra sejarah Gayo ditemukan oleh tim arkeologi dari balai Arkeologi Medan di Loyang Mendale dan Ujung Karang Kebayakan Aceh Tengah sejak tahun 2009 silam. Ada pecahan gerabah dengan pola hias kerawang Gayo, tulang manusia, hewan, alat batu dan lain-lain dengan usia hingga 8000 tahun. (Khalis)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.