Persiapkan Diri Menyambut Tamu Pembawa Berkah

oleh

Oleh Muhammad Nasril, Lc. MA*

Muhammad-Nasril_okTIDAK terasa kini kita sudah berada hampir di ujung bulan Sya’ban, artinya sebentar lagi akan datang tamu istimewa yang  dinantikan oleh seluruh umat Islam di dunia ini yaitu bulan Ramadhan semoga kita juga diberikan kesempatan oleh Allah untuk berjumpa dengannya tahun ini. Ramadhan merupakan bulan yang penuh keberkahan, bulan Al-Qur’an, bulan ampunan, bulan kasih sayang, bulan Do’a, bulan Taubat, bulan kesabaran, dan bulan pembebasan dari api Neraka. Sejenak melihat ke belakang sebagai bahan Muhasabah atau intropeksi diri masing-masing kita tentang Ramadhan-Ramadhan yang telah kita lalui, apakah sudah betul-betul kita memanfaatkannya, menikmati bulan-bulan penuh keutamaan, berkah, serta didalamnya juga terdapat lailatul Qadar atau Ramadhan tersebut hanya sekedar menyapa kita dan ia terus berlalu begitu saja seperti bulan-bulan lainnya lewat begitu saja. Namun untuk menyambut Ramadhan kali ini 1436 H kita harus memiliki tekad yang kuat, semangat baru, hidup lebih berwarna dan lebih bermanfaat, gelar Master Of Taqwa (M. Tq) yang di janjikan Allah agar lebih baik dan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, sehinga kalaupun Ramadhan ini terakhir bagi kita, kita telah menjadi orang-orang yang menikmati keberkahan dan mendapatkan ampunan  dari Allah SWT serta Husnul Khatimah.

Untuk mencapai sesuatu yang baik dengan hasil yang maksimal  mesti dengan cara dan jalan yang terbaik pula, begitu juga kalau ingin Ramadhan kali ini lebih maksimal dan lebih berkah tentu diperlukan berbagai persiapan sejak awal untuk mencapai tujuan tersebut. Mari bercontoh kepada para sahabat dan Salafus-shalih dalam menyambut bulan Ramadhan mereka senantiasa menyambutnya dengan bahagia dan persiapan mental dan spiritual yang mantap, dari jauh hari mereka telah berdoa “Ya Allah berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan.”

Sementara kita terkadang masih memiliki sikap acuh tak acuh dan bahkan ada yang tidak senang atau hanya sekedar memenuhi kewajiban rutinitas saja. Mungkin kita masih ingat di saat kita kedatangan tamu atau hendak membuat acara seperti Walimah atau acara lainnya betapa sibuk kita membuat persiapan untuk kesuksesan kegiatan tersebut dan betapa senang kita menyambut kedatangan tamu tersebut, apalagi tamu itu merupakan tamu spesial atau pejabat negara, bermacam-macam kita siapkan untuk menyambutnya dan tentu kita bahagia di saat tamu itu datang. Akan tetapi bagaimana dengan datangnya tamu agung “Ramadhan” sudahkah kita mempersiapkan diri kita untuk menyambutnya? Sejauh mana sudah persiapan kita? Bahagiakah kita dengan kehadirannya? Ramadhan lebih dari sekedar presiden atau pejabat tinggi lain atau apa dan siapapun ia. Ramadhan adalah anugerah Allah yang luar biasa, kesempatan untuk menyiapkan masa depan kita di dunia dan akhirat, oleh karenanya kita mesti mempersiapkan kehadirannya dengan persiapan yang sempurna.

Kita berdoa dan bersyukur semoga diberikan kesempatan menikmati ibadah Ramadhan kembali, target utama dari ibadah Ramadhan sebagaimana yang disebutkan dalam surat Al-Baqarah Ayat 183  adalah semakin mantapnya ketaqwaan kepada Allah Swt. Sebagai wujud dari rasa gembira itulah, Ramadhan tahun ini tidak boleh kita lewatkan begitu saja tanpa aktivitas yang dapat meningkatkan ketaqwaan diri, keluarga dan masyarakat kepada Allah Swt. Maka, persiapan-persiapan kearah itu sudah harus kita lakukan, baik secara pribadi maupun bersama-sama.

Persiapan Menyambut Ramadhan

Ada beberapa hal yang sangat diperlukan dalam menyambut Ramadhan baik persiapan tersebut sebelum datangnya Ramadhan atau pada saat sesudah berada di bulan Ramadhan. Pertama, persiapan Spritual dan Jasmani, sebelum memasuki bulan Ramadhan kita memperbanyak ibadah-ibadah di bulan Sya’ban, zikir dan Istiqfar serta memohon  ampun kepada Allah (Taubat) dan juga kalau ada untuk menyelesaikan perkara-perkara/permusuhan dengan manusia dan juga memperbanyak doa kepada Allah agar dipertemukan dengan bulan Ramadhan ini, kalau jiwa atau spritual sudah bagus maka modal awal sudah ada untuk menyambut Ramaadhan.  Kemudian saling maaf memaafkan dengan sesama kaum muslimin sehingga dalam memasuki Ramadhan, dosa kita dengan sesama manusia sudah tidak ada kaitannya lagi sehingga pada bulan Ramadhan hanya menyelesaikan  kepada Allah SWT, sehingga ketika Ramadhan berakhir dan tiba hari raya Idul Fitri, kita benar-benar berada dalam keadaan fitrah atau suci. Setelah persiapan jiwa untuk menyambut Ramadhan juga diperlukan persiapan fisik agar tetap sehat sehingga bisa melaksanakan ibadah dengan maksimal seperti puasa, tilawah, qiyamul lail (terawih) dan lain-lain yang sangat membutuhkan kesehatan jasmani

Kedua, yatu persiapan Ilmu, agar dalam pelaksanaannya bisa berjalan dengan baik karena didasari pada pemahaman yang baik tidak sekedar ikut-ikutan akan tetapi dilaksanakan berdasarkan ilmu yang ia ketahui, untuk itu sangat diperlukan mengingat atau mengkaji kembali tentang fiqih shiam (puasa), zakat, i’tikaf dan lain-lainnya.

Selanjutnya persiapan yang ketiga yaitu persiapan Harta (Maal),sebelum Ramadhan kita dianjurkan untuk  giat bekerja dan mempersiapkan bekal dalam bentuk materi untuk menyambut Ramadhan, agar bisa terpenuhi kebutuhan sehari-hari dan bisa bershadaqah didalam bulan Ramadhan dan kalau memungkinkan juga bisa memberi bukaan kepada orang yang berpuasa, jangan sampai kita sibuk bekerja dalam Ramadhan untuk persiapan belanja lebaran sehingga membuat Ramadhan hanya berlalu begitu saja. Seperti disampaikan oleh antropolog Aceh Muhajir Alfairusi dalam sebuah kata bijak bahasa Aceh “ 11 Buleun Mita Sibuleun Pajoh”  artinya setelah 11 bulan tulang dibanting, keringat dikucurkan, kini 1 bulan untuk dinikmati (hati dan fikiran pada Tuhan).

Selain persiapan tersebut juga sangat diperlukan scedul/jadwal serta target minimal yang hendak dicapai dalam bulan Ramadhan kaliini seperti khatam Al-Qur’an, shalat jama’ah, qiyamul lail, Shadaqah dan Lainnya, bisa juga dibuat dalam bentuk chek list sebagai alat untuk lebih mudah mengontrol diri. Selamat menyambut Ramadhan, bulan yang penuh kemuliaan.

*Penghulu di KUA Nisam Aceh Utara

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.