Subhanallah…! Masjid Ini Dibangun Dari Hasil Sere Wangi

oleh
Masjid Al-Watani Tanoh Depet. (Ist)
Masjid Al-Watani Tanoh Depet. (Ist)

Celala-LintasGayo.co : Sekilas terlihat pembangunan masjid Al-Watani di Kampung Tanoh Depet Kecamatan Celala Kabupaten Aceh Tengah tampak belum selesai, dinding yang dari bata belum sepenuhnya beres, begitu juga atap yang masih tertutup sebagian dengan bahan seadanya. Tapi, warga setempat optimis masjid yang dimulai pembangunannya sejak 2007 lalu dari hasil penjualan sere wangi warga setempat dapat diselesaikan.

“Khusus untuk mendanai pembangunan masjid warga di tiga kampung, Tanoh Depet Induk, Depet Indah dan Depet Permata, sudah mengalokasikan lahan yang ditanami sere wangi sebanyak enam hektar. Masing-masing kampung dua hektar, setiap kampung mengurusi tanaman yang ada di kampungnya. Hasilnya digunakan untuk pembangunan masjid,” kata salah seorang warga setempat, Sahbuddin, Jum’at 29 Mei 2015.

Dilanjutkan, dari hasil panen saat ini warga sudah mewacanakan akan membeli genteng masjid dan beberapa bahan bangunan lainnya. “Untuk menjaga lahan seluas enam hektar itu dilakukan perawatan secara berkala dengan bergotong royong. Karena pembangunan masjid adalah ibadah warga dari tiga kampungini secara bersama-sama. Untuk pemanenan biasanya ditunjuk keluarga yang kurang mampu, agar hasilnya dapat juga dibagi kepada mereka,” terang Sahbuddin.

Diakuinya, selain kopi arabika Gayo, tanaman sere wangi kini menjadi sumber pendapatan baru bagi warga di perbatasan Aceh Tengah-Nagan Raya ini. Roda ekonomi pun semakin berputar seiring dibukanya akses komunikasi dan transportasi oleh Pemkab setempat.

“Hasil sere wangi telah mampu meningkatkan pendapatan keluarga saya dan warga lainnya. Bayangkan setiap warga memiliki setidaknya satu hektar lahan, dengan masa panen setiap tiga bulan. Per hektar lahan mampu menghasilkan paling rendah 100 kilogram minyak atsiri sere wangi. Dan saat ini harga ditingkat petani mencapai Rp. 150/Kg, dengan kata lain setiap tiga bulan sekali ada kentungan sebesar Rp. 15 juta dari lahan sere wangi seluas satu hektar,” terang Sahbuddin.

Menanggapi semangat warga setempat membangun masjid dengan sistem swadaya, Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin, ketika melakukan kunjungan kerja ke Tanoh Depet beberapa waktu lalu mengapresiasi inisiatif dari warga. Menurutnya pemerintah memiliki tanggung jawab besar untuk membantu pembangunan rumah ibadah, namun karena keterbatasan anggaran menyebabkan bantuan tidak dapat dilakukan sekaligus. “Karenanya perlu ada partisipasi dan swadaya dari warga.” kata Nasaruddin.

Menyinggung potensi ekonomi tanaman sere wangi, Nasaruddin yang juga merupakan ketua Perhiptani Aceh menguraikan pentingnya warga memanfaatkan tanaman produktif sesuai peruntukkan tanah. “Tanaman sere merupakan tumbuhan pioner yang mampu bertahan ditanah gersang. Jadi, jika tanah subuh lebih baik tanam tumbuhan yang sesuai seperti kopi maupun palawija,” harap Bupati.

Dari data Pemkab Aceh Tengah, lahan sere wangi di Kemukiman Tanoh Depet secara keseluruhan mencapau 296 hektar. Dengan perincian, 152 hektar di kampung Tanoh Depet Induk, 74 hektar kampung Depet Indah, dan 90 hektar kampung Depet Permata.

(MK | DM)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.