Takengon-LintasGayo.co : Gerakan dan lembaga kesenian di kota dingin Takengon beberapa tahun belakangan dirasa hampir tidak memiliki dinamika. Kondisi ini bukan saja menjadikan agenda kesenian oleh para pelaku seni menjadi terkendala, disebabkan oleh lembaga yang menaunginya juga belum tersegarkan.
Hal tersebut diutarakan oleh Purnama K Ruslan, Kamis (30/4/2015) di sebuah cafee di seputaran Takengon. Dia adalah salah seorang seniman Gayo yang juga pernah memimpin Dewan Kesenian Takengon (Dekate) beberapa periode.
Lebih lanjut dijelaskan, Dekate pernah eksis dan memproduksi beberapa bidang seni Gayo selain mengkoordinir agenda-agenda budaya, namun ketika lembaga ini disusupi kepentingan diluar kesenian maka lembaganyapun ikut mati.
“Kita berharap pemerintah kabupaten melalui lembaga terkaitnya dapat memberdayakan kembali lembaga Dewan Kesenian ini, agar kegiatan kesenian di tanah Gayo dapat lebih berdinamika,” kata lelaki yang akrap disapa dengan Pur ini.
Demi kelestarian kesenian Gayo Purnama K Ruslan mengharapkan niat baik dan keberpihakan Pemerintah, dengan catatan tanpa dibungkus dengan kepentingan lain diluar kesenian dan kebudayaan Gayo. (AR)
