Sulaiman Juned : Menulis bukan Soal Bakat tapi Keinginan

oleh

20150429_085610Banda Aceh-LintasGayo.co : Penyair nasional, Sulaiman Juned, S.Sn,M.Sn memberikan materi seminar proses kreatif menulis kepada puluhan mahasiswa Bahasa dan Sastra Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Kegiatan tersebut berlangsung di laboratorium Bahasa dan Sastra, Unsyiah Banda Aceh, Rabu (29/04/2015).

Tidak ada materi khusus yang disampaikan oleh Sualiman Juned dalam seminar tersebut. Namun materinya terkait proses kreatif Sulaiman Juned dalam melahirkan karya-karya baik ilmiah, sastra maupun karya tulis lainnya. Kegiatan ini juga diisi dengan diskusi yang panjang antara peserta dengan pemateri. Seluruh pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa menjadi topik pembicaraan dalam seminar tersebut.

Salah satu pertanyaan mahasiswa dalam diskusi tersebut misalnya “Bagaimana caranya membagi waktu dalam menulis, sementara setiap orang memiliki kesibukan masing-masing?” Demikian pertanyaan Nadia Cita Lestrari Mahasiswa FKIP Bahasa dan Sastra.

Dari pertanyaan tersebut Sulaiman Juned menjelaskan, menulis adalah salah satu profesi manusia, jadi kalau ingin menjadi penulis harus memogramkan waktunya. Mulai konsisten menulis walaupun sedikit, tapi terus lakukan setiap hari.

“Menulis itu bukan soal bakat dan minat, namun yang dibutuhkan adalah adanya keinginan untuk menulis. Ide untuk menulis jangan ditunggu datang, karena tidak akan datang wahyu dan ilham kepada kita. Namun ide atau gagasan menulis harus direbut dari realitas sosial, baik kehidupan pribadi, lingkungan maupun masyarakat,” ungkap kandidat doktoral ISI Surakarta ini.

Ia juga bercerita saat awal menulis, duka dan senang yang dihadapi. Penyair Aceh yang ternama ini dulu pernah berprofesi sebagai penulis lepas setelah ia berhenti dari wartawan salah satu media di Aceh. Berdasarkan pengalamannya menjadi seorang penulis, gaji yang ia proleh lebih besar dari pada seorang PNS.

“Tiga keuntungan seorang penulis diantaranya nama kita akan terkenal, mendapatkan materi yang cukup, selanjutnya akan menjadi amal selamanya apabila tulisan itu terus dibaca dan dijadikan ilmu oleh orang lain. Oleh karena itu dalam proses menulis harus fokus dan konsentrasi agar karya yang dilahirkan dapat bermanfaat untuk diri kita dan orang lain,” tandas Soel begitulah panggilan akrabnya pendiri dan penasehat Komunitas Seni Kuflet Padangpanjang ini.

(Ansar Salihin | DM)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.