
Langsa-LintasGayo.co :Â Tanggapi pemberitaan yang diterbitkan oleh sebuah media online lokal di Gayo Lues yang terbit pada 24 April 2015 lalu, tentang skala prioritas pembangunan infrastuktur jalan dan jembatan tahun 2015 dibeberapa wilayah dalam Pemerintahan Kabupaten Gayo Lues. Dari data yang disebutkan oleh Kepala Bidang Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum Gayo Lues, Surianto, setidaknya ada tujuh pembukaan jalan dan 21 pembangunan jalan yang diproritaskan oleh Pemkab Gayo Lues.
Namun dari data tersebut, tidak ada pembukaan jalan dan pembangunan yang menyentuh Kecamatan Pining. Padahal Kecamatan ini merupakan salah satu daerah terisolasi di Kabupaten Gayo Lues.
Menanggapi hal itu, sebuah grup jejaring sosial mahasiswa asal Pining yang memberi nama Komunitas Anak Top Ari Pining (Komantap) menilai Pemerintah Kabupaten Gayo Lues tak adil. Karena, tak ada segelintir anggaran pun bagi pembangunan infrastuktur yang disebutkan tadi menyentuh Kecamatan Pining.
“Pemkab Gayo Lues, benar-benar tak adil. Memangnya warga Pining bukan masyarakat Gayo Lues ya?,” tanya salah seorang anggota grup yang merupakan mahasiswa asal Pining yang kini tengah menempuh pendidikan di Kota Langsa, Muhammad Hakim, Senin 27 April 2015.
Mahasiswa lainnya bernama Romi yang juga tengah menempuh pendidikan di Kota Langsa mengatakan, masyarakat Pining juga membutuhkan pembangunan dan pembukaan jalan. Karena masyarakatnya juga bergantung hidup pada sektor pertanian dan perkebunan serta banyak jalan dan jembatan yang rusak parah di Kecamatan Pining.
“Seharusnya ada pembangunan infrastuktur yang menyentuh masyarakat Pining, jika begini Pemkab seakan tak adil bagi kami,” ucap mahasiswa yang juga berasal dari Pining ini.
Hal senada juga diutarakan oleh mahasiswa asal Pining lainnya, Amin yang kini tengah berkuliah di Medan-Sumatera Utara. Dia menilai, Pemkab seakan mengabaikan pembangunan yang dibutuhkan warga Kecamatan Pining.
“Tak ada satu alokasi anggaran pun yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) yang akan dibangun di Pining. Pemkab Gayo Lues tak adil,” keluhnya.
Seperti diketahui Komantap adalah sebuah grup di layanan jejaring sosial BBM yang anggotanya merupakan mahasiswa asal Kecamatan Pining Kabupaten Gayo Lues yang tengah menempuh pendidikan dibeberapa kota di Indonesia, seperti Semarang, Jogyakarta, Padang, Medan, Banda Aceh, Takengon dan Kota Langsa.
(Ismail Baihaqi | DM)