KONI Bireuen Pilih Ketua Baru

oleh

PicsArt_1428839496029Bireuen-LintasGayo.co : Komite Olah Raga Nasional (KONI) Kabupaten Bireuen mengadakan Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) yang ketiga dalam rangka pemilihan Ketua Umum dan kepengurusan KONI masa bakti 2015-2019 di Aula Sekdakab Bireuen, Minggu 12 April 2015. Acara yang dibuka oleh Sekda Bireuen Ir. Zulkifli S.p ini diikuti oleh 37 perwakilan Pengurus Cabang (Pengcab) olahraga yang ada di Kabupaten Bireuen.

Turut hadir pada pembukaan musyawarah tersebut antaral ain, Ketua Harian KONI Aceh Kamaruddin Abu Bakar atau Abu Razak, Kadispora Aceh Iskandar Zulkarnain, Sekretaris Umum KONI Aceh Muhammad Nasir, Humas KONI Aceh Suadi Sulaiman atau Adi Laweung dan pengurus KONI Aceh Darwis Jeunieb. Selain itu juga hadir Ketua Harian KONI Bireuen yang lama Ridwan Khalid, dan Ketua DPRK Bireuen Ridwan Muhammad.

Mewakili Ketua Umum KONI Aceh H. Muzakir Manaf, Abu Razak mengatakan apapun hasil keputusan musyawarah diharapkan akan dapat meningkatkan prestasi olah raga Bireuen ke depan. KONI Aceh akan menindaklanjuti masukan-masukan yang sebelumnya disampaikan pengurus KONI Bireuen, diantaranya masalah sarana dan prasarana olah raga. “Kami harap musyawarah dapat berjalan sukses, tetap berpegang pada prinsip persatuan dan kesatuan serta  mengutamakan musyawarah dan mufakat,” kata Abu Razak.

Proses musyawarah diharapkan berjalan tertib dan hasilnya dapat diterima oleh semua pihak. Sehingga proses peningkatan prestasi olah raga di Bireuen  ke depan berjalan dengan baik tanpa dihalangi oleh kendala-kendala organisasi.

Pada forum tersebut Abu Razak juga mengingatkan bahwa prestasi Aceh pada PON XVIII Riau 2012 lalu berada pada rangking 25 dari 34 provinsi. Ke depan peringkat Aceh harus dapat ditingkatkan pada PON XIX 2016 di Jawa Barat. Karena itu dibutuhkan kerjasama semua pihak termasuk dengan KONI Kabupaten Bireuen yang nantinya akan terpilih. “Kita harus sinergi antara para pegiat olahraga, KONI dan seluruh pihak-pihak yang terkait lainnya,” kata Abu Razak.

Sementara itu Kadispora Aceh Iskandar Zulkairnain menyampaikan, Pemerintah Aceh saat ini memiliki beberapa fokus dalam bidang olah raga selama beberapa tahun ke depan, salahsatunya adalah persiapan menjadi tuan rumah PON 2024 mendatang. “Kalau disetujui kita punya waktu tujuh tahun untuk membangun sarana dan prasarana olah raga,” ujar Iskandar.

Sedangkan di bidang kepemudaan kata Iskandar, diperlukan strategi bersama untuk peningkatan kapasitas kepemudaan. Dengan tantangan yang ada sekarang ini, kerja-kerja peningkatan prestasi olah raga dan peningkatan kapasitas pemuda tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja. Perlu kerjasama semua pihak.

“Ujung tombak pembinaan prestasi itu ada di daerah (kabupaten/kota),” kata Iskandar.

(SP | DM)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.