Blangkejeren-LintasGayo.co : Petani tembakau (Bako : Gayo-red) di kaki gunung Leuser, Kabupaten Gayo Lues mulai memanen tembakaunya. Masa panen petani tahun ini sangat tepat, karena saat ini sudah memasuki musim kemarau.
Seperti di Desa Tingkem Kecamatan Blangpegayon minsalnya, hampir semua warganya menggantungkan hidup dari pertanian terutama tembakau dan sere wangi. MatFiah adalah salah satunya.
Kepada LintasGayo.co, Senin 16 Maret 2015 mengatakan meski sudah memasuki masa panen para petani tembakau didaerahnya banyak yang tidak mengetahui harga kekinian pasaran tembakau. “Masih mulai panennya, jadi belum update harga,” kata Mat Fiah disela-sela kesibukannya memotong daun tembakau di kebun miliknya.
Meski begitu, dia beserta para petani lainnya tak terlalu ambil pusing, yang penting buatnya proses paska panen terhadap tembakau miliknya tetap harus dilaksanakan, sepeti mingiris dan menjemur.
Menurutnya, mengiris tembakah harus memiliki keahlian khusus. Hal tersebut sangat menentukan olahan paska panen bagus atau tidak. “Salah-salah mengiris barangnya tidak bagus, harnya akan turun,” kata Mat Fiah.
Di kawasan Blangjerango sendiri kenang Mat Fiah, menanam tembakau merupakan tradisi yang sudah dilakoni warga secara turun-temurun, jadi tak heran warga disana memiliki keahlian dalam pengolahan dari menanam hingga paska panen.
(Anuar Syahadat | DM)





