Sabela Gayo
Koperasi Ara Mupakat (KAM) melakukan gebrakan dalam percepatan pemberdayaan masyarakat desa dengan melakukan penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) dengan salah satu perajin rotan di Cirebon yaitu Ferry Rotan. Kerjasama tersebut diharapkan dapat menghasilkan produk-produk kerajinan rotan yang berdaya saing tinggi, diminati oleh pasar dan berorientasi ekspor. Melalui kerjasama itu, KAM berharap dapat saling tukar-menukar informasi mengenai model dan desain rotan terkini yang disukai oleh pasar baik domestik maupun luar negeri. Bahkan dengan adanya kerjasama tersebut, KAM dan Ferry Rotan berencana untuk membentuk produksi dan pemasaran produk rotan secara bersama-sama atas dasar saling menguntungkan kedua belah pihak.
Kerjasama saling menguntungkan itu diharapkan mampu mendorong efektifitas dan kreatifitas Pusat Kerajinan Rotan Aceh “Renggal Jaya” dalam memproduksi berbagai produk kerajinan berbahan baku rotan di Aceh. Peluang pasar produk mebel dan kerajinan rotan ke pasar domestik dan pasar luar negeri masih terbuka lebar. Menurut data terakhir dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, pada tahun 2014 jumlah total ekspor produk mebel dan kerajinan Indonesia ke luar negeri sebesar Rp 1,79 miliar dollar AS. Salah satu pasar luar negeri yang terbesar dan menjadi tujuan ekspor produk mebel dan kerajinan Indonesia adalah Amerika Serikat. Dari jumlah total tersebut, sekitar 664 miliar dollar AS adalah jumlah total ekspor mebel dan produk kerajinan Indonesia ke Amerika Serikat.
Jika dilihat dari angka-angka tersebut maka peluang kenaikan nilai ekspor produk mebel dan kerajinan Indonesia masih terbuka lebar sehingga diperlukan inovasi desain, bahan baku berkualitas dan informasi pasar dalam meningkatkan daya saing produk mebel dan kerajinan Indonesia. Pusat Kerajinan Rotan Aceh “Renggali Jaya” berharap dapat berkontribusi bagi pengembangan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi di Aceh melalui program pengembangan industri kerajinan rotan ini. Setelah program ini maka KAM akan meluncurkan beberapa program pemberdayaan ekonomi lainnya yang dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat desa dan memperluas lapangan kerja bagi masyarakat Aceh khususnya dan Indonesia pada umumnya.[SY]
Sabela Gayo, Ph.D, adalah Senior Business Development Consultant serta Ketua Jaringan dan Program Lembaga The Gayo Institute (TGI) Takengon. Saat ini Sabela Gayo berdomisili di Jakarta.