
Takengon-LintasGayo.co : Saksi sejarah dan tokoh adat masyarakat Gayo di Genting Gerbang Silih Nara Aceh Tengah, Muhammad Aman Darussalam mempertanyakan kelanjutan perjuangan pemekaran Provinsi Aceh Leuser Antara yang penilaiannya setengah hati.
“Perjuangan ALA setengah hati, sebentar timbul lama menghilang, kenapa?,” kata Muhammad bernada tanya kepada LintasGayo.co di Genting Gerbang, Sabtu 28 Februari 2015.
Menurut pria kelahiran 1938 ini, pola perjuangan ALA mesti diubah, jangan dengan kekerasan tapi dengan kelembutan.
“Aceh pesisir dan Gayo bersaudara, kita Urang Gayo mesti jaga kekerabatan dengan mereka walaupun berbeda suku bangsa. Kita hanya minta pisah Administrasi Pemerintahan, bukan minta putus kekerabatan,” kata Muhammad mengingatkan.
Berbahasa Gayo dia mengatakan kata kunci perjuangan ALA. “Jeroh kite, jeroh jema, kotek jema, turah jeroh kite, oya ejeren agama,” kata Muhammad yang maksudnya kita baik dengan orang lain, orang lain akan baik kepada kita, jika orang lain jahat maka kita mesti baik kepada mereka.
“Gayo harus bermartabat berpegang tegus kepada nilai-nilai agama dan adat budaya,” pesan Muhammad.
Dia juga menyatakan sangat mendukung gagasan pemekaran Kabupaten Aceh Tengah menjadi tiga kabupaten/kota. “Aceh Tengah juga perlu segera dimekarkan agar pembangunan lebih merata,” tandas Muhammad. (Khalis)