KNA Harus Mampu jadi Agen Perubahan Gayo

oleh

PicsArt_1424596527861Banda Aceh-LintasGayo.co : Masyarakat Gayo yang berada di rantau tergabung dalam Keluarga Negeri Antara (KNA) Banda Aceh tidak sekedar forum silaturrahmi, namun KNA dan masyarakat rantau harus mampu menjadi agen perubahan untuk Gayo yang lebih baik, itulah yang disampaikan oleh ketua KNA Banda Aceh Drs. Jamhuri MM dalam sambutannya memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Anjungan Rumah Adat Gayo Aceh Tengah Taman Ratu Syaifituddin Banda Aceh, Minggu (22/02/2015).

Acara tersebut dihadiri oleh tokoh budaya Gayo Tengku Mahmud Ibrahim sebagai penceramah, kemudian anggota DPRA Aceh yang berasal dari Dapil VI Bener Meriah dan Aceh Tengah. Juga dihadiri tokoh dan masyarakat Gayo serta mahasiswa Gayo yang berda di Banda Aceh. kegiatan ni merupakan bagian dari silaturahmi masyarakat Gayo di rantau khususnya Banda Aceh dan Aceh Besar.

Jamhuri mengatakan peran masyarakat Gayo di rantau sangat perlu untuk membangun Gayo, baik dalam bidang pendidikan, ekonomi dan kebudayaan Gayo. Tentunya ini dapat diaksanakan dengan kekompakan dan kebersamaan masyarakat di rantau untuk membangun Gayo. Permasalahan yang terjadi di Gayo saat ini sekarang adalah rusaknya moral dan aqidah generasi muda, ini menjadi pemikiran kita bersama baik pemerintahan maupun tokoh-tokoh Gayo.

“Keluarga Negeri Antara dan Masyarakat Gayo di ranatu harus menjadi pemikir untuk perubahan Gayo yang lebih baik. Kita harus merubah pamahaman generasi muda, bahwa masyarakat Gayo jangan lagi menjadi masyarakat Agraris secara turun temurun hanya sebagai pekerja, namun kita harus menciptakan masyarakat industri agar generasi muda kita dapat berfikir lebih baik untuk masa akan datang,” jelasnya.

Sementara itu Ramadhana Lubis Anggota DPRA fraksi Nasdem mengungkapkan, KNA merupakan salah satu pendukung pembangunan daerah Gayo akan datang. Enam orang perwakilan Aceh Tengah dan Bener Meriah untuk DPRA tidak cukup untuk membangun dan memperjuangkan kedua daerah ini. Oleh karena itu kita membutuhkan peran masyarakat dan organisasi masyarakat dalam membangun Gayo kedepannya.

“Kita memiliki potensi sumber daya alam yang kaya dan potensi sumber daya manusia yang cukup dan berkualitas untuk mengembangkan prekonomian daearah. Melalui kedua potensi ini seharusnya prekonomian masyarakat Gayo setara dengan daerah-daerah lainnya yang sudah maju. Kita berenam akan terus berjuang dan berusaha untuk membangun Gayo baik bidang pendidikan, ekonomi dan kebudayaan Gayo,” tutur Ramdhana Lubis.

Dalam acara tersebut dipersembahkan masakan khas Gayo baik menu makanan, minuman dan snack. Masakan khas tersebut diantaranya dalam kategori snack ada Lepat, Gutel, dan Berahrum dan dilengkapi dengan kopi Gayo. Sementara untuk makanan khas ada ikan depik pengat, sayur masam jing ikan bandang dan muzahir, cecah angur, sayur memir dicampur dengan kacang dan terong. Semua masakan khas tradisional Gayo ini dihidangkan untuk masyarakat Gayo di rantau dan tamu undangan yang hadir.

(Ansar Salihin | DM)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.