Banda Aceh-LintasGayo.co: Direktur Redelong Institut Fachruddin meminta kepada NGO yang bergerak di bidang lingukungan dan satwa seperti World Wide Fund for Nature (WWF), Fauna & Flora International (FFI) dan Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) untuk ikut menyelesaikan konflik gajah dan manusia yang telah mengakibatkan korban jiwa di Bener Meriah.
“Kita berharap mereka ikut, jangan sampai setelah ditangani dan selesai baru turun ke lapangan untuk minta informasi semata,” kata Direktur Redelong Institute di Bener Meriah, Rabu 28 Januari 2015.
Redelong institut merupakan Lembaga Swadaya Masyarakat yang berpusat di Kabupaten Bener Meriah.
Fachruddin menyebutkan, peristiwa konflik gajah dan manusia juga sebagai akibat dari minimnya informasi yang diberikan lembaga-lembaga tersebut tentang satwa. Lembaga-lembaga seperti WWF, FFI,dan Walhi tidak pernah mensosialisasikan mata rantai wilayah-wilayah yang dilalui gajah, seperti perambahan di Gunong Geureudong sebagai kawasan lintasan Gajah. Sedangkan pemerintah hanya melihat kawasan hutan secara keseluruhan.
“Dan seharusnya lembaga yang bergerak dobidang lingkungan tidak berkerja di kota, karena persoalannya ada di daerah,” ujar Fachruddin.
Fachruddin juga meminta kepada lembaga-lembaga tersebut agar terlibat aktif sebelum masalahnya selesai, karena apabila turun setelah ditangani untuk mengumpulkan informasi, itu sangat percuma. (tarina)