Takengon-LintasGayo.co: Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) Provinsi Aceh, Ir. H. Nasaruddin, MM mengungkapkan, penyuluh adalah pilar utama kedaulatan pangan.
“Indonesia punya potensi sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang mencukupi,” kata Nasaruddin, pada pertemuannya dengan seluruh penyuluh di Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah, jum’at (16/1/15) malam di Takengon.
Pernyataan Nasaruddin berkaitan dengan visi pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla yang mencanangkan swasembada dan kedaulatan pangan.
Nasaruddin menjelaskan pada tahun 1984 ketika padi diserang hama wereng, peran penyuluh sangat dibutuhkan. Bahkan ada penyuluh yang serta merta diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil dan diberi kendaraan sepeda motor
“Masalahnya, saat ini sebagian besar penyuluh bersifat kontrak, hanya sedikit yang berstatus sebagai PNS, sehingga sangat berpengaruh pada kesejahteraan sekaligus kinerja penyuluhan,” Ujar Bupati Aceh Tengah tersebut.
Untuk itu, Ketua DPW Perhiptani Aceh Nasaruddin bertekad memperjuangkan pengangkatan Tenaga Harian Lepas Penyuluh menjadi PNS.
“Kita akan upayakan ini menjadi isu nasional, karena pasti di daerah yang lain juga merasakan masalah yang sama,” ujar Nasaruddin
Di Aceh saat ini tenaga penyuluh berjumlah 2.789 orang, yang berstatus PNS 1.006 orang dan sisanya THL berjumlah 1.783 orang. (rilis/tarina)
