Blangkejeren-LintasGayo.co : Pencinta batu mulia asal Kabupaten Gayo Lues mulai melakukan promosi keluar daerah, salah satu caranya adalah dengan mengikuti kontes batu mulia di Medan, pernyataan itu dikatakan Arwin dan Jasiwa Maytense yang merupakan pengrajin batu mulia.
“Jasiwa Maytense sudah berangkat kemarin sore ke Medan membawa bongkahan batu dan mata cincin yang sudah siap, semua batu itu akan dimasukan terlebih dahulu ke laboratorium, dan baru bisa di daptarkan ikut kontes,” katanya sambil memotong batu Giok Gayo.
Beberapa jenis batu yang dibawa untuk mengikuti kontes kata Arwin adalah hasil batu Gayo Lues yang ditemukan di daerah sungai, setelah di ambil dan dijadikan mata cincin yang mengkilat, batu tersebut sudah bisa mengikuti kontes yang dihadiri peserta dari seluruh Provinsi.
“Beberapa jenis batu yang kita bawa belum ada nama, dan kami juga selaku pencari dan pengrajin batu Giok Gayo Lues tidak tau apa nama batunya, seperti warna kemarahan, kekuningan, hijau, dan warna hitam,” jelasnya.
Arwin sebelumnya pernah menemukan batu fosil Gajah, pria yang akrap di Sapa Lompong Minyak alias Win Kul ini juga membawa bongkahan batu fosil untuk dimasukan ke Lab, serta di ikutkan kontes agar batu Gayo Lues semakin dikenal kepenjuru dunia.
“Kabupaten Gayo Lues merupakan hulu sungai dari beberapa daerah, termasuk Nagan Raya, Lumut, dan Aceh Tenggara, sudah bisa kita simpulkan batu Giok itu berasal dari hulu sungai Gayo Lues, tetapi di daerah lain yang pertama ditemukan,” kata Arwin pendaftaran dibuka hari ini dan kontes pada tanggal 22 Januari 2015 ini.
Bongkahan batu beserta mata Cincin yang sudah di asah itu sudah sering diminta Beli oleh pencinta Batu Mulia, tetapi batu tersebut belum dijual karena akan mengikuti kontes, usai Kontes tingkat nasional tersebut, Lompong Miyak dan Jasiwa Maytense akan kembali menjual batu yang banyak dimintai warga tersebut. (Anuar Syahadat)





