Pemkab Diminta Perhatikan Objek Wisata Gayo Lues

oleh
Salah satu objek wisata di Gayo Lues (Lgco : Anuar)
Salah satu objek wisata di Gayo Lues (Lgco : Anuar)
Salah satu objek wisata di Gayo Lues (Lgco : Anuar)

Blangkejeren-LintasGayo.co : Kabupaten Gayo Lues memiliki banyak objek wisata, namun hanya sebagian kecil yang tertata, sedangkan kebanyakan dari objek wisata tersebut hanya dibiarkan Pemkab Gayo Lues tanpa melakukan pengelolaannya. Padahal wisata merupakan salah satu aset dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Salah seorang warga Gayo Lues Kaharudin, Jum’at (9/1) mengatakan, di Negeri Seribu Bukit ada berbagai tempat, seperti Air Panas, Serkil dan Danau Marpunge di Kecamatan Putri Betung, Genting di Kecamatan Pining, Kala Pinang, Blangsere dan Bukit Cinta di Kecamatan Blangkejeren, Atu Peltak di Kecamatan Rikit Gaib, Bunggalow Kedah, Berawang Tasik dan Berawang Lopah, serta Kolam biru dan Air Terjun di Kecamatan Tripe Jaya.

“Dari sekian banyak objek wisata itu, hanya sebagian kecil yang di mampaatkan oleh masyarakat, sisanya tidak pernah di rawat dan di urus, kalau Pemkab yang melakukan perawatan dan pemeliharaan, saya yakin objek wisata di Gayo Lues akan maju,” katanya.

Dilanjutkan Kaharudin, Objek wisata yang sering dikunjunggi masyarakat Gayo Lues dan luar daerah saat ini hanya di Air Panas, Kolam Biru, Kala Pinang, Blangsere dan Genting, sedangkan yang lainya seperti mati Suri tanpa ada pemeliharaan dari pemilik maupun inisiatif dari Pemkab Gayo Lues.

“Tidak tertatanya dengan baik objek wisata di Gayo Lues salah satu penyebab uang dari Gayo Lues dibawa keluar daerah, karena orang-orang yang hendak mencari tempat wisata harus keluar daerah mencari pemandangan indah, padahal pemandangan Gayo Lues dengan luar daerah hampir sama,” jelasnya.

Dicontohkan Kaharudin, jika Blang Tasik dimana tempatnya terkelola dengan baik, masyarakat luar pasti akan sering mengunjunggi Gayo Lues, sebab kolam besar di atas pegunungan sangat jarang ada di daerah lain di Indonesia, apa lagi pemadangan pohon pinus yang sangat memukau pengunjung.

“Sayangnya di Belang Tasik tidak dikelola, kalau dibuat semacam hiburan setiap hari libur, putra dan putri asli Gayo Lues pasti tidak memilih brekreasi ke Aceh Tenggara maupun Brastagi, ini peluang besar untuk Kabupaten Gayo Lues,” sebutnya.

Kedepan, Pemerintah Kabupaten Gayo Lues diminta memikirkan tentang wisata untuk menambah penghasilan masyarakat kecil dan pendapatan asli daerah, sebab sejak tari Saman Gayo Lues memcah Rekor Dunia, tidak tertutup kemungkinan turis asing akan lebih sering berkunjung ke kota Negri Seribu Bukit untuk menyaksikan Tarian Seribu Jari. (Anuar Syahadat | DM)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.