Takengon-LintasGayo.co : Guru merupakan motor penggerak pencetak generasi yang berkualitas dimasa mendatang baik dari segi agama maupun ilmu pengetahuannya, demikian disampaikan Bupati Aceh Tengah, Ir. Nasaruddin, MM saat membuka pelatihn Pembelajaran Tingkat Sekolah yang difasilitasu oleh Usaid Prioritas di Takengon, Rabu 7 Januari 2015 yang diikuti oleh lima SMP dan tiga MTs di Aceh Tengah.
Lebih lanjut bupati mengatakan, Pemkab Aceh Tengah mengharapkan peserta untuk fokus mengikuti kegiatan pelatihan ini, karena yang akan merasakan dampak dari pelatihan ini secara langsung adalah siswa, guru dan kepala sekolah.
“Untuk menyebarluaskan pelatihan tersebut, Pemkan Aceh Tengah sendiri telah menganggarkan dana diseminasi sebesar Rp. 200.000.000,- agar tidak hanya sekolah mitra USAID PRIORITAS saja yang mendapatkan pelatihan dan pendampingan, tetapi sekolah lainnya juga akan memperoleh perlakuan yang sama,” demikian Nasaruddin.
Sementara itu, salah seorang guru yang ikut pada pelatihan tersebut, Zahara, S.Pd mengatakan manfaat dari pelatihan tersebut adalah untuk meningkatkan kapasitas mereka.
“Pelatihan ini membuat guru lebih kreatif, biasanya pelajaran IPS yang saya ampu terasa monoton bersumber buku saja, akan tetapi dengan metode kontekstual ini pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan siswa lebih aktif. Saya yakin selama empat hari ini kami akan memperoleh ilmu tentang metode pembelajaran kontekstual yang sangat berguna untuk kita implementasikan di sekolah,” kata guru SMPN 13 Takengon ini.
Kegiatan yang akan berlangsung hingga 10 Januari 2015 tersebut diikuti oleh 15 guru dari setiap sekolah yang terbagi pada guru 5 mata pelajaran yaitu, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPS dan IPA. Guru-guru tersebut mendapatkan materi tentang bagaimana mengelola pembelajaran yang efektif dan praktik langsung yang dilakukan di sekolah selama satu hari. Selain guru, pelatihan ini juga di ikuti oleh kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan pengawas sekolah.
Setelah mengikuti pelatihan tingkat sekolah jenjang SMP/MTs ini, peserta diharapkan mampu, memahami pendekatan saintifik dan penilaian autentik, merancang langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang efektif, peka terhadap gender dan perbedaan individu siswa, memanfaatkan pertanyaan yang mendorong siswa berpikir tingkat tinggi, mengembangkan kemampuan literasi siswa, merancang tugas kinerja dan rubriknya dan menerapkannya dalam praktik mengajar sebagai salah satu bentuk penilaian autentik, mempraktikan dalam praktik mengajar berbagai gagasan yang dipelajari dalam pelatihan.
(Ril | DM)