Warga Blangkejeren temukan batu unik berumur 4000 tahun

oleh
10885115_821221354590807_3022279440381916630_n
Arwin menunjukkan batu fosil gajah hasil temuannya (Foto: Anuar Syahadat | SA)

Gayo Lues-LintasGayo.co: Sebuah batu seberat 30 Kg yang disebut batu fosil tulang Gajah ditemukan oleh Arwin warga Kota Blangkejeren, Gayo Lues. Batu tersebut memilik panjang satu meter, lebih keras dari batu biasa yang pernah ada. Selain itu, batu tersebut menyerupai mata pisau, melengkung, tipis dan lebar di ujung pangkal, lalu terdapat tiga cahaya dari dalamnya saat disinari senter.

Arwin kepada LintasGayo.co, Senin (22/12/2014) pagi mengaku, dirinya mendapatkan batu tersebut dari sebuah Goa yang sebelumnya dia gali di salah satu gunung yang ada di Gayo Lues. Sejumlah sumber mengklaim batu tersebut harganya mencapai milyaran rupiah.

“Saya tidak bisa menyebutkan nama gunungnya. Sebelumnya keberadaan batu tersebut masuk ke dalam mimpi saya,” terang Arwin yang biasa disapa Lompong Minyak alias Win Kul.

Lanjutnya, Arwin mengaku belum dapat memastikan apakah dirinya akan menjual batu tersebut. Yang jelas, tambah Arwin lagi, saya sudah membawanya untuk dijadikan perhiasan,”Batunya sangat cocok untuk perhiasan dan banyak orang yang tertarik memilikinya” kata Arwin.

Arwin menambahkan, menurut beberapa orang yang telah memegang penemuannya itu, ditaksir umur batu tersebut telah mencapai 4000 Tahun. Arwin juga mengungkapkan, selain batu yang dibawanya itu masih terdapat sejumlah batu fosil lainya di dalam goa yang dia temukan.

“Batu fosil Gajah ini sangat cocok dibuat mata cincin dan perhiasan lainnya. Karena disamping unik, di dalamnya juga ada Kalimah Allah, dan saat di gosok juga mengkilap seperti mengeluarkan cahaya” katanya saat ditemui di kediamanya di belakang Kantor Polsek Blangkejeren..

Sebagai informasi, hingga saat ini pencarian batu unik oleh warga setempat kian marak di Kabupaten Gayo Lues. Sementara itu, penemuan batu fosil seperti yang ditemukan Arwin sangat jarang terjadi di Kabupaten Gayo Lues. Kebanyakan warga hanya menemukan batu Anul, batu Akil dan batu jenis Giok yang saat ini banyak dijadikan mata cincin oleh warga baik di Aceh maupun di luar Aceh. (Anuar Syahadat | SA)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.