
Banda Aceh-LintasGayo.co : Identitas Gayo harus tercermin dalam perilaku kompetitif yang dilandasi dengan bidik (cepat), lisik (rajin) dan mersik (kuat) demikian diungkap tokoh masyarakat Gayo yang berdomisili di Banda Aceh dalam diskusi ringan yang difasilitasi Keluarga Negeri Antara (KNA) Banda Aceh, Minggu, 7 Desember 2014 lalu di Banda Aceh.
Sementara amatan DR. Rosnidasari yang berprofesi sebagai dosen di UIN Ar-Raniry Banda Aceh, selama ini identitas Gayo yang telah ditunjukkan ke dunia salahsatunya adalah kain bermotif Kerawang Gayo.
Dalam diskusi yang fokus bagaimana menemukan identitas diri Urang Gayo itu, hadir sebagai narasumber Yusra Habib Abdul Gani, tokoh Gayo sekaligus Aceh yang sejak lama berdomisili di luar negeri.
Suatu hal yang menarik lainnya yang diungkapkan diakhir diskusi bahwa selama ini orang Gayo adalah orang yang paling setia dan jujur serta disegani dalam perjuangan Aceh, namun ini tidak pernah terungkap kepermukaan.
Karenanya peserta diskusi yang dimoderatori Ketua KNA, Jamhuri itu merekomendasikan agar diadakan suatu seminar besar dalam upaya mengungkap peran orang Gayo dalam sejarah kejayaan Aceh.
Direncanakan, sebagai narasumber utama adalah Yusra Habib Abdul Gani dengan narasumber pembanding tokoh sejarah Aceh.
Hadir dalam diskusi tersebut sejumkah pengurus KNA, tokoh masyarakat Gayo dan mahasiswa UIN Ar-Raniry. (Ril)





