Takengon-LintasGayo.co : Merasa resah dengan semakin berkurangnya debit Danau Lut Tawat (DLT) dari tahun ke tahun, Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Gajah Putih Takengon (Mahagapa) lakukan reboisasi sumber mata air diseputaran Danau kebanggaan masyarakat Gayo itu.
Koordinator kegiatan, Muhammad Ibnu Akbar kepada LintasGayo.co, Sabtu 6 Desember 2014 mengatakan reboisasi tersebut sudah dilakukan sejak 11 Nopember 2014 lalu, dan program tersebut akan berlangsung selama enam bulan.
“Ada beberapa titik sumber mata air yang sedang kita reboisasi, untuk tahap percontohan kita mulai di Gunung Bahgie Kecamatan Kebayakan dua titik dan Paya Reje Tami Delem satu titik, kedua daerah tersebut merupakan sumber mata air bagi DLT yang harus diselamatkan,” terang Mamat sapaan akrabnya.
Ditambahkan, reboisasi dilakukan dilahan masyarakat dengan menanam pohon produktif sebanyak 1500 bibit hasil sumbangan dari donatur.
“Setiap titik nantinya akan ditanam 500 bibit pohon produktif seperti alfukat dan mangga sehingga bisa dimanfaatkan oleh pemilik lahan, kalau pohon tidak produktif kita tanam bisa saja masyarakat akan menebang pohon tersebut jika umurnya sudah sampai,” ungkapnya.
Sementara itu ketua pelaksana, Zainal atau biasa disapa Zen Angkasa menambahkan, kegiatan reboisasi sumber mata air DLT merupakan kerjasama antara PLTA Peusangan, UGP dan Mahagapa selaku pelaksana.
“Sejak kita paparkan kepada PLTA dimana mereka akan memakai air yang bersumber dari Danau bahwa saat ini dari 35 sumber mata air besar hanya tersisa 10 sumber saja, dan dari 600 lebih sub mata air hanya tersisa sekitar 300 saja, dan mereka merespon untuk dilakukan reboisasi dipusat mata air,” terang Zen.
Dilanjutkan lagi, saat ini pihaknya masih melakukan pilot projek di tiga titik reboisasi, jika berhasil maka akan dilanjutkan ke titik-titik lainnya.
“Inti dari kegiatan kita ini adalah menumbuhkan kesadaran masyarakat menjaga sumber mata air di DLT, jika berhasil program ini akan berlanjut kedaerah lain,” demikian Zen.
Program reboisasi Sumber Mata Air Danau Lut Tawar secara resmi dibuka, Jum’at 5 Desember 2014, dihadiri olep pihak PLTA, rektorat UGP dan Mahasiswa Pencipta Alam UGP (Mahagapa)
(Darmawan Masri)
