Medan-LintasGayo.co : Pagelaran tari Saman masal 5005 penari sudah berakhir. Peristiwa bersejarah yang menciptakan rekor dunia itu meninggalkan banyak kesan bagi banyak pihak. Salah satunya, buat Antropolog Universitas Sumatera Utara, Dr. Fikarwin Zuska, M. Ant.
“Ada hal menarik yang saya perhatikan dari pagelaran Tari Saman massal ini. Walaupun penonton berdesak-desakan masuk ke stadium 1000 bukit, tapi masyarakat tetap tertib. Tidak kacau, apalagi sampai rusuh. Saya berkesempatan hadir dan menonton bersama masyarakat. Ramai, padat, tapi damai,” katanya, Sabtu (29/11/2014).
Disamping itu, ungkapnya, pihak keamanan juga merasa nyaman dan tidak ada beban saat melakukan penjagaan. “Mereka tidak tertekan atau merasa terancam. Acara berjalan tertib. Dari banyak tempat yang saya kunjungi, saya baru menemukan budaya seperti ini di sini. Ini menarik untuk diteliti,” sebutnya.
Satu kata untuk dua peristiwa dalam bingkai yang sama, sambungnya, sebuah penegasan identitas kelompok (tertib). “Tidak ada marah dan beringas. Penonton tertib menonton, tidak perlu payah diatur. Nggak ada fasilitas yang dirusak karena tidak terjadi amuk massa,” tegasnya.
(Genali)