Asyik! Mas Hari ungkap cara sederhana jadi fotografer handal

oleh
Jpeg
Hariyanto saat memberikan materi foto jurnalistik di Aula Kantor PWI Aceh (Foto: Supri Ariu | LGco)

Banda Aceh-LintasGayo.co: Hariyanto, fotografer kawakan asal Lamongan, Jawa Timur yang dikenal paling sering menjuarai lomba foto baik tingkat Nasional maupun Internasional ini berbagi teknik mudah dan sederhana untuk mendapatkan foto jurnalistik yang baik. Itu dia sampaikan saat dirinya menjadi pemateri Jurnalisme Foto di Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) Aceh tahap 2 pada Kamis (27 November 2014) di aula kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) cabang Aceh.

Hariyanto atau Mas Hari panggilan akrab fotografer berkulit putih ini mengatakan, untuk mendapatkan foto jurnalistik yang baik itu tidak sulit. Walaupun masih pemula dalam hal fotografer, bukan berarti butuh waktu lama untuk belajar menguasai foto jurnalistik, jelas Hariyanto kepada 24 wartawan yang menjadi peserta SJI Aceh tahap 2.

Ada 4 hal yang penting diperhatikan untuk mendapatkan foto yang baik. Pertama, harus sensitif dan peka dengan situasi disekitar,”Jangan ragu-ragu untuk mengambil foto sebanyak mungkin dan cobalah memotret dari berbagai sudut,” kata Hariyanto.

Kedua, perbanyak waktu untuk mengamati foto-foto milik fotografer profesional sebagai perbandingan hasil jepretan kita. Lalu, tahap ketiga, lakukan pra visualisasi atau bayangan awal jenis foto yang akan kita ambil. Dan keempat, harus tahan terhadap godaan. Sebab, kata Hariyanto, tidak sedikit fotografer baik pemula ataupun profesional yang kerap tidak konsisten terhadap bayangan awalnya. Sehingga meskipun sepele, ini membuat aktivitas anda dalam mengambil gambar menjadi rumit, jelas Hariyanto.

Peraih Secon Prize Photo Competition Indonesia-Germany 1995 dan First Prize Assosication of Southeast Asian Nations (ASEAN) Photo Competition 2001 ini juga menerangkan berbagai hal yang perlu diperhatikan dalam mengambil foto jurnalistik. Diantaranya, foto jurnalistik harus mengandung informasi untuk masyarakat, mematuhi kode etik jurnalistik seperti menghindari foto yang bersifat pornografi, rasis, sadis,dan sara. Selain itu hasil foto tidak hanya sekedar menghibur, juga mampu mempengaruhi publik melalui hasil foto kita, terang Hariyanto panjang lebar.

Hariyanto, mantan editor media Tempo dan kini menjadi editor foto di Media Indonesia menjadi pemateri ke 6 di SJI Aceh tahap 2. Sekolah Jurnalistik tersebut dilaksanakan oleh PWI Aceh sejak 24 November dan akan berakhir pada 05 Desember 2014. (Supri Ariu)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.