
Alunan suara merdu perlahan keluar dari bibir Putri Gayo, Dara berparas manis itu mampu menggugah khalayak pendengar. “So Siberdeso” itulah lagu yang dinyanyikan bintang Gayo Lues yang pernah tenar di era tahun 1994 saat pembukaan Seminar Kerajaan Linge Gayo di Gayo Lues, Senin 24 Nopember 2014.
Berbekal hoby dan suara merdu, gadis manis yang akrap disapa Suwirni itupun memulai karir sejak duduk di bangku SMA, guru dan beberapa temannya diluar sekolah mampu mendidiknya hingga sukses di dunia hiburan.
Suwirni yang lahir pada tahun 1980 itu kini membuka usaha penjualan kaset dan barang elektronik, sesekali diundang manggung saat acara besar atau hiburan. “Kami lima orang sekeluarga, kelima-limanya berbakat di seni, bahkan hingga ke Jakarta,” katanya dengan nada lembut.
Dari Tahun 1994, Suwirni yang kini berusian 34 tahun sudah mengeluarkan 12 album yang rata-rata di cetak 5000 hingga 7000 keping, meski pemasarannya hanya di beberapa Kabupaten seperti Gayo Lues, Aceh Tengah, Bener Meriah, Singkil, Lukup Serbe Jadi dan Aceh Tenggara. Suwirni merupakan salah seorang murid dari Alm. Atif Usman salah seorang pentolan saman di Gayo Lues.
“Saya belajar bersama (Alm) Atif Usman Porang dan (alm) Abdul Rahman, awal saya menyanyi ya di Bale Musara ini,” katanya usai menyayikan sebuah lagu untuk Kapolda Aceh, Bupati dan segenap undangan.
Selidik punya selidik, Suwirni yang paling bungsu itu memiliki keluarga di Ibu Kota Jakarta, seperti Rika KDI, Cut Ariga, Maya Bela dan Syarifudin pemain Tari Saman senior di Kabupaten Gayo Lues, ilmu seni yang di tekuninya mampu menghidupi keluarganya dan menambah penghasilan sehari-hari.
“Kalau kami dulu sebenarnya tidak ada berpatokan pada ekonomi baru menyanyi, kami menyanyi di era 1990an hanya menyalurkan hoby, meskipun waktu itu alat hanya sedikit di Gayo Lues, kami sering memainkan nyayian dengan alat musik Kecapi dan Gitar saja,” ucapnya.
Saat manggung di Bale Musara, Bupati Gayo Lues H.Ibnu Hasim sempat tertarik dengan lirikan lagunya, suara lembut yang di mainkanya mampu menarik simpatik Ibnu Hasim, ketenangannya dalam mengeluarkan lirikan lagu juga membuat Hj.Salamah sedikit tertegun manis.
(Anuar Syahadat | DM)