Blangkejeren-LintasGayo.co : Para akademisi dan peneliti yang pernah meneliti Gayo sudah diusulkan sebagai pembicara dihadapan Bupati Gayo Lues di Bale Musara Pendopo Bupati Gayo Lues (18/8/2014).
“John Bowen, Domenyk Eades, dan Margaret Katomi. Kita mengusulkan mereka sebagai pilihan pertama,” kata Steering Committee Seminar Asal Usul/Budaya Gayo, Yusradi Usman al-Gayoni di Pendopo 2 ‘Pepantaran’ Bupati Gayo Lues, Jum’at (21/11/2014)
Penegasan itu disampaikan untuk menanggapi pemberitaan di media ini (baca: https://lintasgayo.co/2014/11/16/ini-3-tokoh-penting-tentang-sejarah-dan-budaya-gayo).
Disamping ketiga peneliti yang berasal dari luar negeri itu, Inggrid Mathew, dan Giulio Soravia juga diusulkan jadi pembicara. “Mereka lebih melihat Gayo dari sisi linguistik atau ilmu bahasa,” tegas peneliti yang baru menerbitkan buku kelimanya, Tutur Gayo (Edisi II) itu.
Dijelaskan peneliti Ekolinguistik tersebut, selain pembicara dari luar negeri, dalam usulan awal, diusulkan pula peneliti-peneliti dalam negeri (bukan orang Gayo) yang pernah meneliti Gayo sebagai pembicara diantaranya Dr. Mukhlis Paeni, Ketut Wiradyana, Prof. DR. Mahsun, Prof. DR. Aron Meko Mbete, Dr. Lies Markus, dan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
“Latar belakang mereka macam-macam. Ada antropolog, sosiolog, arkeolog, linguis (ahli bahasa), sejarawan, dan pengkaji gender. Jadi, kajiannya lebih menarik, kaya, lengkap, dan mendalam. Pastinya, lebih objektif. Karena, orang luar yang menilai kita (orang Gayo). Bukan kita sendiri,” sebutnya.
Namun, ungkapnya, ada beberapa perubahan nama pembicara. “Yang terpenting, sudah mewakili pelbagai disiplin ilmu—sejarah, linguistik, antropologi, sosiologi, arkeologi serta sastra, seperti konsep awal. Termasuk, empat bupati yang jadi keynote speakers. Tinggal, kajian gender yang tidak masuk. Kalau ada kekurangan, bisa disempurnakan dalam seminar-seminar berikutnya,” tegasnya (GM)
Baca juga : Ini para pembicara seminar Linge Gayo