Peserta lelang kopi kecewa, panitia abaikan nama “kopi Gayo”

oleh
Sampel kopi bean dari Umang Gayo dengan sampel kopi dari negara lain. (LGco_Khalis)
Sampel kopi bean dari Umang Gayo dengan sampel kopi dari negara lain. (LGco_Khalis)

Jakarta-LintasGayo.co: Masyarakat petani dan pelaku kopi asal Gayo yang ikut pada acara Lelang Kopi Spesialti Indonesia (LKSI) yang menjadi peserta kecewa pada panitia yang tidak menyebut “Kopi Gayo” kepada media, padahal kopi Gayo Redelong Coffee mendapat score paling tinggi.

“CV Redelong Coffee tidak disebut sebagai kopi Gayo dengan score tertinggi 87,13,” kata Mursada dari SADA Coffee kepada LintasGayo.co, sabtu (11/10/2014).

Panitia juga mengabaikan harga tertinggi dari bayer, yang diperoleh SADA Coffee sebesar 12 dolar perkilogram.

“Panitia menyebut kopi seharga 8 dollar, sehingga kesannya seakan-akan bayer tidak mampu beli kopi Gayo,”  katanya.

Pada acara tersebut kopi  Gayo asal Redelong dengan score 87,13, lalu diikuti Redines Coffee score 86, dan kopi Malabar diurutan ketiga.

“Kopi Gayo yang dilelang juga terlalu mahal, sehingga bayer tidak sanggup, panitia cuma menjanjikan nanti akan dicari pembeli lain,” ujar Sada. (tarina)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.