Pemadatan tanah “Dynamic Compaction” di uji coba di Bandara Rembele

oleh
Foto : LGco_ist
Foto : LGco_ist

Redelong-LintasGayo.co : Bandara Rembele Kabupaten Bener Meriah kedatangan tamu dari Tim Teknis Direktorat Bandar Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Sabtu 11 Oktober 2014.

Tim yang datang dengan menumpang pesawat Susi Air dari Kuala Namo Medan ini dipimpin oleh Faisal Merassabesy  yang juga menjabat sebagai Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Bandar Udara.

“Kami dari Direktorat Bandar Udara sangat konsen terhadap pembangunan di Bandara Rembele karena salah satu pekerjaannya adalah menerapkan sistim pemadatan tanah menggunakan Dynamic Compaction (DC) yang pertama dilaksanakan untuk pembangunan landasan pacu di Indonesia,” kata Faisal Merassabesy.

Foto : LGco_ist
Foto : LGco_ist

Dingkapkan, DC pernah sebelumnya dilaksanakan di wilayah Kalimantan tapi sampai saat ini belum membuahkan hasil sehingga pihaknya datang khusus ke Bandara Rembele dalam beberapa hari kedepan agar dapat memantau langsung jalannya pelaksanaan uji lapangan pemadatan tanah dengan menggandeng tim ahli tanah dari Institut Teknologi Bandung yang akan memberikan advis dan analisa pelaksanaan pekerjaan.

“Apabila metode ini berhasil tentu akan dapat dijadikan referensi Direktorat Bandar Udara untuk menerapkan pelaksanaan pembangunan Bandara lainnya di Indonesia yang saat ini terus berkembang mengingat laju moda transportasi udara terus meningkat,” tandas Merasabesi.

Foto : LGco_ist
Foto : LGco_ist

Sementara itu Ibrahim Khairul Iman selaku Kepala Bandara Rembele dalam pembukaan acara peresentasi pemadatan tanah dengan sistim DC ini, menyampaikan bahwa Satker sebagai penanggung jawab pembangunan telah menginstruksikan kepada Kontraktor Pelaksana agar sebelum melaksanakan pekerjaan konstruksi terlebih dahulu harus melakukan Presentasi yang menyangkut analisa teoritis, metode pelaksanaan pekerjaan dan sistim pengujian terhadap hasil pekerjaan.

Selanjutnya, kata Ibrahim, akan dilakukan trial test yang langsung dilaksanakan di lapangan dimana pada saat ini telah terpasang dua unit peralatan baru dilapangan yang telah siap untuk dioperasikan.

“Pengadaan peralatan ini diimpor dari negara Tiongkok termasuk tenaga exspertnya dan kontraktor pelaksana dalam hal ini Nidya-Andesmont telah siap untuk mempesentasikan. Dalam acara ini kami juga mengundang para pegiat infrastruktur, lingkungan Kampus, perencana dan praktisi sebagai bahan sosialisasi, masukan atas hasil peresentasi dan wacana pembangunan infrastruktur khususnya di Provinsi Aceh,” terang Kepala Bandara, Ibrahim.

FotoDC3Di sela-sela acara tersebut, Direktur Utama PT. Inasa Wahana Lestari Jakarta, Tony Wijaya selaku supplayer pengadaan peralatan dari negeri tirai bambu ini mengatakan bahwa  penggunaan peralatan DC merupakan hal yang telah lazim digunakan di negara Tiongkok.

“Kita semua berharap Bandara Rembele akan membuka jalan pemakaian alat ini sehingga menjadi familier untuk meningkatkan hasil kwalitas infrastruktur baik untuk pembangunan bandara maupun pembangunan jalan-jalan di Indonesia,” kata Tony Wijaya bernada harap.

Kehadiran Tim Teknis Direktorat Bandar Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan itu turut didampingi Pejabat Pembuat Komitmen pembangunan Bandara Rembele Ir. Yan Budianto. (Kh)

Berita terkait : [highlight]BANDARA REMBELE[/highlight]

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.