Takengon-LintasGayo.co : Ruh bagi hamba Allah SWT yang telah meninggal dunia adalah merupakan memori yang berisi tentang apa saja yang telah dilakukan semasa hidupnya. Ketika jasad manusia berpisah dengan ruh maka seorang hamba telah putus hubungannya dengan kehidupan, kecuali beberapa hal. Di antaranya adalah amal ibadah, anak amal shalih, ilmu yang bermanfaat dan lain-lain.
Pernyataan tersebut dinyatakan oleh Tgk. Anda Putra, SH yang juga dikenal dengan panggilan Tgk. Mampak saat memberikan ceramah takziah dikediaman almarhum H. Djamaluddin, BA, S.Ag di Kampung Kemili Lorong Datu Sebahi Kecamatan Bebesen Aceh Tengah Rabu, (24/9/2014).
H. Djamaluddin, BA, S.Ag adalah orang tua kandung Khalisuddin, S.PT Aman Zaghlul, salah seorang pengurus dan Pimpinan Redaksi (Pimred) Tabloid Lintas Gayo dan situs berita online LintasGayo.co. Malam pertama takziah oleh sanak saudara, handaitaulan, sahabat dan puluhan kaum muslimin ini dibuka oleh DR. Almisry., MA, adik kandung almarhum H. Djamaluddin, BA, S.Ag.
Dikatakan Tengku Mampak, jika seorang muslim telah meninggal dunia maka segala sesuatu yang terkait dengannya telah terputus. Jasadnya akan kembali kepada tanah sebagaimana asal mula kejadian manusia, sementara ruh yang meninggalkan jasad akan menghadap kepada Khaliknya. Ruh inilah yang menyimpan segala amal yang pernah dilakukan selama hidup, dan pada saaatnya nanti akan dibuka kembali dihadapan Sang Pencipta untuk menimbang amal seorang hamba.
Lebih lanjut Anda Putra yang juga Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Pengasing Kabupaten Aceh Tengah ini mengatakan bahwa ruh setiap manusia akan ditiupkan kembali pada jasad ketika hari perhitungan sudah tiba.
“Justru karena itu selama ruh masih melekat di jasad kita selama hidup di dunia ini lakukanlah hal-hal yang baik dan untuk kebaikan, agar ruh yang menjadi memori setiap manusia dapat menyimpan dan mempertangungjawabkan hal-hal yang baik-baik saja dihadapan Allah SWT”, demikian kata Tgk. Anda Putra, SH bin Tgk. H. M. Ali Djadun itu. [Salman Yoga S]