
Takengon-LintasGayo.co : Malam ini, Kamis 18 September 2014 warga kemukiman Toweren Kecamatan Lut Tawar Aceh Tengah dianjurkan tidak keluar rumah hingga tiba mupestak fejer (menjelang subuh, fajar). Anjuran ini, adalah rangkaian kenduri ritual “Tulak Bele” yang digelar di kemukiman tersebut sejak pagi.
“Ketentuannya seperti itu,” kata salah seorang pemuka masyarakat Toweren, Gazali kepada LintasGayo.co, Kamis siang di Toweren.
Kepada tamu yang masuk, termasuk awak media LintasGayo.co jika belum keluar dari kemukiman itu hingga menjelang maghrib juga dianjurkan untuk menginap.
“Anjuran ini sudah kami umumkan kepada seluruh lapisan masyarakat, juga agar memberitahukan kepada sanak famili diluar agar tidak masuk dulu ke Toweren hari ini hingga Mupestak Fejer,” kata Gazali diamini Kejurun Belang (sebutan di Gayo untuk pemangku adat di bidang pertanian, dan lain-lain), M. Yusuf Aman Kasran.
Jika tidak percaya anjuran ini, kata Gazali, silahkan dilanggar saja. Namun di tahun 2002 lalu di ritual yang sama, seorang warga kampung lain pernah datang ke kampung tersebut dan tetap keluar malam menuju Takengon, namun di perjalanan di kawasan Bur Birah Panyang ada penampakan makhluk ghaib yang menghalangi perjalanan mereka.
“hari ini ada beberapa warga kampung lain yang berencana datang kesini, termasuk salah seorang camat namun saya anjurkan ditunda saja lain hari,” timpal Aman Kasran.
Ditanya apa yang akan dia lakukan malam ini, Aman Kasran tampak enggan menerangkannya. Dengan halus dia menolak menjawab pertanyaan dengan pamit untuk tunaikan shalat Ashar.
“Sikap Kejurun Belang itu pertanda dia keberatan menjawab pertanyaan itu,” kata salah seorang warga yang berada di tempat tersebut. (Kha A Zaghlul)





