Pidie – LintasGayo.co: Gubernur Aceh dr H Zaini Abdullah meminta keluarga besar dan relawan Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) terus melebarkan sayapnya hingga ke desa-desa agar komunikasi sosial dapat ditingkatkan ke seluruh pelosok Aceh. Gubernur juga berharap komunitas tersebut terus membangun hormonisasi yang baik dengan Pemerintah dan masyarakat.
“Adalah tanggungjawab kita bersama untuk memperkuat basis relawan ini, sehingga kita dapat meningkatan kepedulian dalam penanganan kebencanaan di Aceh,” kata Gubernur Zaini Abdullah pada sambutannya melalui Sekda Aceh Drs Dermawan MM saat membuka Apel Siaga Relawan Gabungan Peduli Bencana dalam rangka Jambore RAPI ke-2 Aceh, di lokasi Objek Wisata Alam Taman Seulawah Dara, Kecamatan Muara Tiga, Pidie, Sabtu pagi (6/9/2014).
Salah satu kerja RAPI yang cukup fenomenal di Aceh, kata Gubernur Zaini Abdullah, adalah saat terjadinya gempa dan tsunami 10 tahun silam. Ketika itu semua alat komunikasi mandek akibat hancur lebar dihantam gempa hebat dan gelombang raya dengan kekuatan luar biasa.
“Dalam situasi yang serba darurat tersebut, anggota RAPI paling awal berperan menyebarkan informasi tentang Aceh ke berbagai wilayah di Indonesia. Tidak hanya itu, anggota RAPI juga aktif menggalang solidaritas massa untuk peduli terhadap terhadap korban bencana di daerah ini,” tandas Gubernur Zaini.
Pada kesempatan tersebut gubernur menyampaikan dukungan kepada komunitas ini untuk terus melebarkan sayapnya hingga ke desa-desa. Peran RAPI harus kita optimalkan sebab Aceh termasuk wilayah yang rawan bencana,” kata Doto Zaini.
Semnetara Ketua Umum RAPI Aceh Nasir Nurdin mengatakan, jumlah komunitas RAPI saat ini sudah melebihi 3.000 orang dan terbanyak di Sumatera. Dengan bertambahnya jumlah anggota komunitas ini, jelas Nasir Nurdin, setidaknya menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat pada RAPI semakin tinggi.
“Ini menjadi bukti bahwa RAPI mulai dekat dengan masyarakat karena perannya sangat dibutuhkan dalam penanganan isu-isu sosial. Harapan kita semua, ke depan RAPI menjadi andalan dalam menangani masalah kebencanaan di Aceh,” ujarnya.
Lebih lanjut Nasir menjelaskan, event yang dipusatkan dekat dari Bumi Perkemahan Scout Camp Seulawah, itu akan berlangsung selama 3 hari, sejak hari ini, tanggal 5 hingga 7 September mendatang. Jambore RAPI ke-2 ini merupakan kesinambungan dari Jambore RAPI Aceh Ke-1 yang dilaksanakan di Aceh Tengah pada 2012. “Dan telah disepakati sebagai agenda rutin RAPI Aceh, jika memungkinkan setahun sekali atau disesuaikan dengan kemampuan organisasi. Kami mengucapkan terimakasih atas respon positif dan dukungan dari semua pihak,” ungkap Wartawan senior itu.
“Peran para relawan RAPI tidak hanya siaga bencana tetapi mampu menjadi solusi saat bencana terjadi. Ketika obsesi dan semangat sudah menyatu di altar tanpa sekat, saat itulah sesungguhnya kita sudah memulai sesuatu untuk kemanusiaan. Tetaplah gelorakan spirit kerelawanan di bawah kibaran bendera RAPI,” pungkas Nasir Nurdin.
Khanduri Kuwah Beulangong
Satu rangkaian dengan Apel Siaga Gabungan Relawan Peduli Bencana, juga dilaksanakan Simulasi Penanggulangan Bencana yang melibatkan tim Tagana Khusus bersama Basarnas yang didukung oleh berbagai komponen peserta apel seperti RAPI, PMI, TRC BPBD, dan lain sebagainya.
Seusai simulasi dan pembukaan selubung baliho kegiatan oleh Sekda Aceh Dermawan didampingi Wabup Pidie M Iriawan dan Ketua RAPI Aceh Nasir Nurdin, seluruh peserta apel bersama ratusan tamu tamu undangan, makan kenduri Kuwah Beulangong.
Pada acara Jambore Aceh ke-2 akan digelar sejumlah kegiatan seperti atraksi seni dan santunan anak yatim. (tarian/rilis)







