Banda Aceh-LintasGayo.co: Gubernur Aceh Zaini Abdullah menilai tuntutan mundur dirinya dari jabatan gubernur yang dilakukan sekelompok orang tidak objektif, meski demonstrasi adalah hak setiap orang untuk menyampaikan aspirasinya.
“Mereka berunjukrasa silahkan, dan itu memang hak setiap orang. Tapi, tuntutan mundur yang disampaikan mereka terhadap saya itu tidak objektif,” katanya sesuai menjamu Menteri Agama Malaysia Dato Seri Jamil Khir bin Haji Baharom di Banda Aceh, Rabu.
Hal tersebut disampaikannya menanggapi aksi unjuk rasa puluhan orang yang mengatasnamakan dirinya Barisan Penyelamat Pemerintah Aceh (BPPA) berunjukrasa mendesak Zaini Abdullah mundur dari gubernur.
Karena, menurutnya apa yang dituntut itu tidak sejalan dengan keberhasilan Pemerintah Aceh selama ini. “Kalau mereka mau mendapat keterangan tentang perkembangan pembangunan Aceh selama dua tahun ini, silahkan dan kami siap memberikannya,” katanya menambahkan.
Ia menjelaskan, menjadi gubernur itu bukan sebuah ambisi darinya dan hal tersebut sejak awal telah disampaikan.
Terkait dengan keberhasilan pembangunan Aceh dalam dua tahun terakhir, Zaini mencontohkan salah satunya adalah pembangunan jaringan pipa gas kilang Arun di Lhokseumawe sampai ke Sumatera Utara.
Zaini juga menilai adanya keanehan terhadap desakan dirinya mundur dari jabatan gubernur Aceh.
“Tapi, yang jelas masyarakat sudah merasakan bahwa kami telah berbuat yang tujuannya untuk kemajuan Aceh,” katanya menjelaskan.
Seperti diberitakan, puluhan orang yang mengatasnamakan BPPA melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor DPRA. Mereka mendesak Gubernur Zaini Abdullah mundur dari jabatannya karena dianggap gagal memimpin provinsi tersebut. (bisnisaceh)