Kassah Hakim akan buktikan kebesaran Gayo dengan benda-benda sejarah

oleh
kassahakim_1
Taring harimau yang berlapis perak yang biasa dipakai orang Gayo dulu untuk Jimat atau penangkal.

Banda Aceh-LintasGayo.co: Berbagai cara dilakukan untuk mengenalkan Gayo ke dunia, ada yang melalui seni dan juga Sejarah. Putra Gayo keturunan Reje Linge Kassah Hakim punya cara unik untuk menjawa martabat Gayo, yakni dengan mengumpulkan bukti kebesaran Gayo tempo dulu.

“Saya terus memburu benda-benda bersejarah peninggalan nenek moyang Gayo, baik yang benda yang sekarang berada di kolektor maupun yang berada di masyarakat,” katanya ketika dikunjungi LintasGayo.co di kediamannya komplek DPR Aceh, Lampineueng, Banda Aceh, Jum’at (22/8/2014) kemarin.

Kassah Hakim  adalah anggota DPR Aceh dari Partai Aceh yang merupakan keturunan asli Lebe Cut, Reje Linge ke-16.

Ada ratusan benda sejarah padanya,terutama benda-benda peninggalan Reje-reje di Gayo, Iskandar Muda, dan benda peninggalan China. Apabila dinilai dengan angka maka sudah senilai triliunan rupiah

Kassah hakin memegang pedang dan tongkat Reje Linge
Kassah hakin memegang pedang dan tongkat Reje Linge

“Yang ada disini (Banda Aceh) hanya benda yang baru saya dapat, yang sebelumnya baru saja saya kirim ke Jakarta 1 truk,” jelas Kassah Hakim.

Kepada LintasGayo.co Kassah hakim sempat menunjukan beberapa koleksi peninggalan China yang berumur ribuan tahun, dan sebagian milik Gayo dan Aceh  seperti senjata khas Gayo (Rencong Gayo), pedang Gayo berlapis perak, dan tongkat Reje Linge.

“Masih banyak sama saya, dan saya ingin membuktikan dengan benda sejarah ini apabila Gayo itu masyarakat tua, caranya miliki dulu buktinya baru bicara,” ujarnya.

Tidak mudah memang bagi Kassah Hakim untuk melakukan “perburuan” benda-benda sejarah tersebut, namun itu dilakukannya dan terbukti beberapa koleksi dia dapat dari kolektor dan pada masyarakat di Aceh.

“Biayanya tinggi, bahkan ada kolektor di medan saya minta dia tahan dulu jangan jual kepada orang lain sampai dirinya punya uang,” kenang Kassah.

Kassah Hakim sebelumnya sudah mempersiapka bangunan museum di Jakarta namun terkendala lantaran berada di kawasan komplek, sekarang dia kembali mencari Lokasi untuk museum tersebut, dan pada tahun 2015 sudah berdiri.

“Bangunan museum sudah kelar tapi batal karena izin tidak boleh ada museum dalam komplek, tapi sekarang saya sudah dapat lokasi baru,” jelas Kassah.

Kassah Hakim dengan koleksinya yang belum dia kirim ke Jakarta untuk mengisi musium pribadi.
Kassah Hakim dengan koleksinya yang belum dia kirim ke Jakarta untuk mengisi musium pribadi.

Target Kassah pada tahun 2015 museum berdiri dan dirinya akan melanjutkan studi S2 ke UI jurusan Arkeologi. (tarina)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.