
Blangkejeren-LintasGayo.co : Puluhan hektar areal persawahan di Desa Rikit Dekat kecamatan Blangjerango Kabupaten Gayo Lues terancam tidak bisa ditanami padi, sungai yang biasa mengairi areal persawahan warga kini hulunya di keruk untuk keperluan pembangunan jembatan.
Mukhlis salah satu petani warga Blangjeranggo Minggu (10/8) mengatakan, air di seputaran areal persawahan Desa Peparik Dekat sangat sedikit, sedangkan jumlah areal persawahan warga sangat banyak, jika memang harus dilakukan penanaman padi, dikhawatirkan tidak tercukupi airnya.
“Saat ini warga sudah mulai turun ke sawah untuk mengolah agar bisa ditanami padi, tetapi terkendala air, sedangkan hujan juga tak kunjung turun, Akibatnya para petani sering berebutan air yang mengundang keributan,” katanya.
Biasanya, satu atau dua bulan setelah musim panen, seluruh petani langsung turun kesawah secara serentak, dan jika mendapati kesulitan, maka dilakukan gotong royong bersama-sama agar air bisa terpenuhi disaat musim tanam.
“Kalau tahun ini tidak bisa dipastikan bisa melakukan penanaman secara serentak, hanya yang di hulu saja yang kebagian air, sedangkan di hilir tidak, terkecuali ada bantuan air hujan yang akan memudahkan petani mengerjakan areal persawahan,” jelasnya.
Solusinya, pihak kontraktor yang sedang mengerjakan pembangunan jembatan agar bisa kembali memperbaiki hulu sungai yang di rusak alat berat karena berdekatan pondasi jembatan dengan parit air sawah warga. []Anuar Syahadat