
Takengon-LintasGayo.co : Walau sudah diresmikan operasionalnya 17 Juli 2014 lalu oleh Bupati Aceh Tengah, situasi Pasar Pagi Paya Ilang Takengon Aceh Tengah masih sepi pedagang juga pembeli.
Seorang pedagang sayur di Pasar Pagi Simpang Lima Takengon, Irah, mengaku belum bisa berjualan di pasar yang baru tersebut, karena dipastikan merugi.
“Omzet saya berdagang disini bisa mencapai Rp.1 juta perharinya, jika pindah saya tak akan dapat segitu, paling Rp.30 ribu seperti yang diperoleh kakak saya yang mencoba buka lapak dagang sayur disana,” kata Irah, Jum’at 25 Juli 2014.
Sementara amatan LintasGayo.co, situasi sangat berbeda terjadi antara di pasar Paya Ilang dan Pasar di jalan Peteri Ijo dan Simpang Lima Takengon. Setelah subuh hingga jelang siang pasar Paya Ilang sepi sekali, hanya beberapa penjual sayur mencoba menunggu pembeli.
Sementara di Simpang Lima Takengon dan Jalan Peteri Ijo tampak lebih ramai dari biasanya. Di pasar ini sudah ada aktivitas sejak pukul 03.00 Wib setiap harinya. Tampak lapak jualan pedagang tinggal hanya beberapa meter lagi di gerbang utama rumah dinas Bupati.
Informasi yang dihimpun, pembangunan Pasar Paya Ilang dimulai sejak tahun 2012 dimaksudkan untuk dijadikan sebagai sentra perdagangan hasil pertanian dan barang dagangan kebutuhan sehari-hari lainnya. Selain itu juga untuk mengurangi kepadatan di Pasar Pagi jalan peteri Ijo dan Simpang Lima Takengon.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak terkait belum dihubungi untuk mendapatkan konfirmasi lebih jauh terkait penanganan kondisi yang tidak sesuai harapan ini. (WA)