Didukung 3 Bupati Gayo, Kongres Gayo Serumpun digelar Nopember 2014

oleh
Buniyamin
Buniyamin

Blangkejeren-LintasGayo.co : Semenjak dideklarasikannya Gayo Serumpun tangal 7 dan 8 Juni 2014 sebagai wadah masyarakat Gayo sedunia, dukungan dan simpati terus berdatangan, terutama dari kaum intelektual, pemerintahan dan kalangan mahasiswa.

Dalam usia yang cukup relatif muda hanya hitungan kurang dari tiga bulan ini, Gayo Serumpun telah melakukan tiga agenda kegiatan penting. Pertama Deklarasi yang disebut “Bekeber” yang dilaksanakan di Grand Hotel Marmas 7-8 Juni silam. Kedua, dua minggu kemudian Perumusan AD/ART organisasi di Takengon.

Dukungan terhadap Gayo Serumpun semakin terasa pada saat dilakukannya sillaturrahmi dengan tiga bupati yang ada di Tanoh Gayo. Tim Gayo Serumpun yang beranggotakan lima kabupaten itu, pada tanggal 11 Juli 2014 bersillaturrahmi dengan Bupati Bener Meriah. Tanggal 12 dengan Bupati Aceh Tengah dan tanggal 13 Juli 2014 dengan Bupati Gayo Lues.

Ketiga bupati yang ada di kawasan Gayo ini memberikan dukungan penuh atas keberadaan dan cita-cita yang ingin dicapai oleh Gayo Serumpun.

Inisiator Gayo Serumpun, Drs. Buniyamin S kepada LintasGayo.co Selasa 15 Juli 2014 mengatakan kehadiran komunitas ini adalah untuk menjawab dari deretan panjang pengalaman gerakan yang muncul di berbagai daerah sering mengalami kemandulan.

“Pengalaman yang ada gerakan yang timbul sifatnya hanya sporadis pada saat tertentu saja, di lain pihak timbulnya kepentingan pribadi dan kelompok dan tidak jarang munculnya perseteruan siapa yang akan memimpin dan lain sebagainya,” ujar Buniyamin.

Diungkapkan, fenomena yang tergolong unik dalam manajemen keorganisasian yang di bawa Gayo Serumpun dan diapresiasi para ketiga pejabat bupati diketiga daerah itu adalah dicobanya sistem pepemimpinan kolektif kolegial di dalam memegang pucuk pimpinan untuk menggerakkan roda organisasi. Untuk tempat dan kedudukan tidak mempermasalhkan dimana, karena Gayo Serumpun (GS) hanya memandang Gayo itu satu.

Dilain pihak, GS tidak akan melibatkan diri dalam mendukung politik praktis, dan kepengursannya juga tidak bole terlibat sebagai pengurus inti di partai politik. Yang paling diingatkan oleh Inisiator GS ini adalah tidak mau dibenturkan dengan gerakan apapun yang ada di Gayo. Karena GS menurut Buniyamin lebih menitikberatkan pengabdiannya untuk mengembalikan karakter postif dari karakter negatif orang Gayo yang selama ini sudah tercabik-cabik.

Sillaturrahmi dengan Bupati Gayo Lues 13 Juli 2014 setelah melakukan buka puasa bersama, sholat magrib, makan malam dan sholat tarawih bersama di masjid komplek Pendopo Gayo Lues dilanjutkan dengan diskusi kekeluargaan, bukan antara pejabat dengan bawahan tapi suasana itu larut dan cair dengan kekeluargaan antara “Serinen/dengan”.

Setelah mengevaluasi rangkaian kegiatan silaturrahmi itu, tim Gayo Serumpun yang mewakili lima kabupaten tersebut secara aklamasi memutuskan bahwa Gayo Lues disepakati sebagai tuan rumah Kongres Gayo Serumpun pertama, yang direncanakan akan digelar akhir bulan Nopember 2014.

Bupati Gayo Lues. H. Ibnu Hasim dalam arahannya pada saat sillaturahmi tersebut akan medukung sepenunhnya kegiatan GS dan meminta GS segera melegalkan diri sebagai satu kekuatan pergerakan. Dalam kegiatannya orang nomor satu di Negeri Seribu bukit ini meminta GS melakukan seminar/kongres adat Gayo, dan dalam penutupan even GS akan digelar pagelaran Tarian Saman dengan jumlah penari 5.000 orang untuk memecahkan rekor MURI. (GM)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.