Tingkis ulak ku bide sesat ulak ku dene

oleh

keberni-Gayo-11-Juli-14Banda Aceh : Masyarakat Gayo tidak lagi mejadikan Tadarus sebagai sarana pembelajaaran terutama belajar memperbaiki bacaan Al Qur’an.

Demikian pernyataan 2 narasumber acara Keberni Gayo Aceh TV edisi Jum’at 11 Juli 2014 Ahsan Jass, seorang tokoh masyarakat Gayo yang ada di Banda Aceh dan Zakaria salah seorang akademisi muda mengupas tentang sejumlah budaya dalam masyarakat Gayo telah ada yang hilang.

Selain itu, di Gayo tidak lagi terdengar ada cerita (kekeberen) dari para orang tua kepada anak-anak.

Menurut kedua narasumber ini, penyebabnya karena kemajuan teknologi seperti televisi, HP, internet dan lain-lain. Kemajuan ini juga berimbas pada perubahan budaya, dari kecintaan pada agama kepada kecintaan terhadap harta.

Masih menurut narasumber ini, kondisi ini tidak lain merupakan misi barat yang berupaya merusak tradisi Islam.

“Karena itu sebelum tersesat jauh marilah kembali ke jalan yang benar, tingkis ulak ku bide sesat ulak ku dene“. Demikian kesimpulan pembahasan yang dimoderatori Jamhuri tersebut. (GM)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.