Sabirin Arga bebujang Waq, dari Qadam, Motivator hingga Penulis

oleh

Arga

Mungkin agak tidak percaya mendengar nama bebujang (Pemuda-red) Gayo yang berasal dari Kampung Waq, kecamatan Linge, Aceh Tengah ini. Laki-laki yang lahir 19 Februari 1994 ini merupakan mahasiswa Telkom University jurusan Administrsi Bisnis yang baru menjajaki semester 4.

Sabirin Arga yang pada masa remajanya bersekolah di SMA 4 Takengon dikenal dengan sosoknya yang peramah, taat beribadah dan merupakan siswa yang aktif berorganisasi.

Kisahnya dimulai ketika ia menjajaki bangku perkuliahan di Telkom University, dengan segala kekurangannya Sabirin tetap percaya diri melangkahkan kakinya untuk menuntut ilmu di Bandung.

Dia menyimpan impian besar terhadap kampung halamannya yang jauh dipedalaman Gayo berjarak 75 kilometer dari Takengon ibukota Aceh Tengah. Ia ingin menjalankan bisnis dan bisa membuat perusahaan dan memperkerjakan masyarakat khususnya desa Waq sehingga pembangunan didaerahnya menjadi lebih baik.

Saat itu Sabirin diasramakan oleh kampus bersama teman sedaerahnya, saat itu ia berfikir bagaimana bisa berkembang bila hanya bergaul dengan teman sedaerah tanpa bertukar pendapat dan pengalaman dengan orang dari daerah lain.

Menginjak semester 2 Sabirin memutuskan keluar dari asrama dan tinggal sendiri namun hal tersebut berbeda jauh dengan teman-temanya yang lain. Disaat yang lain tinggal di rumah sewa, maka dia lebih memilih tinggal di sebuah masjid di kampus tempatnya mencari ilmu.

Menjadi Qadam masjid kampus, itulah pilihannya yang kegiatan sehari-hari selain belajar ia harus membersihkan masjid, menjaga dan menjadi muadzin di sana.

Cerita Sabirin belum berakhir sampai disini, Dia mecoba mandiri dengan bekerja menjadi karyawan disebuah toko roti bakar hingga ia mampu berjualan burger dengan nama gerai “Burma” atau Burger Mahasiwa ia mencoba menjalankan bisnis kecil-kecilannya.

Kini Sabirin dengan memotivasi dirinya ia juga belajar memotivasi orang disekitarnya. Dia menjadi motivator dan mengisi beberapa acara untuk motivasi. Kini Sabirin sangat di kenal di Bandung.

Tidak hanya dengan menjadi motivator, Sabirin juga kini menulis sebuah buku yang berasal dari ide dan pengalamannya menjalani hidup ia membuat sebuah judul untuk bukunya “Aku Belum, Tapi Harus”. Ya Sabirin kini menjadi penulis yang terkenal di Bandung dan bukunya banyak terjual.

Tidak itu saja, meski kini ia sudah menjadi penulis handal, ia masih saja tetap menjadi orang yang sederhana, bersahaja dan ramah. Tidak ada yang berubah pada dirinya, hanya kesuksesannya yang lebih menonjol dibandingkan teman-temannya.

“Berdirilah disebuah cermin maka lihatlah dirimu sendiri, kenapa hanya berdiam diri saja, apakah masih tidak yakin anugrah atau potensi luar biasa yang dititipkan Tuhan.” Demikian petikan kalimat motivasi dari Sabirin Arga. (Muhammad Rusydi)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.