Yusra Habib: Kaderkan generasi Gayo dengan “i jujel”

oleh
Diskusi sejumlah tokoh Gayo di kantor redaksi LintasGayo.co di Takengon, sabtu 14 Juni 2014. (LGco_Kha A Zaghlul)
Diskusi sejumlah tokoh Gayo di kantor redaksi LintasGayo.co di Takengon, sabtu 14 Juni 2014.
(LGco_Kha A Zaghlul)

Takengon-LintasGayo.co : Pengkaderan tokoh Gayo di segala lini kedepan mesti dikembalikan kepada konsep budaya Gayo, salahsatunya dengan “i jujel”. Demikian pendapat tokoh Gayo berkewarganegaraan asing, Yusra Habib Abdul Ghani dalam kesempatan mengunjungi kantor redaksi LintasGayo.co di Takengon, Sabtu 14 Juni 2014.

Konsep tersebut, menurut Yusra adalah dengan cara “mujujel sesara jema” yang bermakna menaikkan, mendukung, menyokong seseorang ke jenjang yang lebih tinggi, baik di bidang politik, ekonomi, pemerintahan bahkan dunia jurnalistik.

“Mari kita Jujel urang Gayo yang punya potensi di bidang-bidang tertentu, bukan justru sebaliknya menjatuhkan,” ujar Yusra dihadapan sejumlah tokoh Gayo yang turut hadir di tempat tersebut seperti Mirda Alimi, DR. Edy Putra Kelana, Salman Yoga. S, Zulfan Diara Gayo, Makmur Jaya, Mukhlis Muhdan, Edy Saputra, Maharadi dan lain-lain.

Pernyataan ini ditimpali salah seorang inisiator pembentukan Dewan Adat Gayo (DAG) Mirda Alimi. “Bewene ngenak terarap (semuanya ingin terdepan-red). Harusnya siapa yang pantas yang di depan, dan yang kurang-kurang mesti ditutupi bersama-sama,” ujar Mirda Alimi.

Selanjutnya Mukhlis Muhdan yang menjadi ketua pelaksana Diskusi Menatap Gayo di Takengon akhir tahun 2013 silam yang menelurkan kesepakatan para tokoh untuk membentuk Dewan Adat Gayo (DAG). “Bewene menet namat tali (semuanya ingin pegang kendali-red),” keluh Mukhlis.

Sementara budayawan Salman Yoga. S mengingatkan agar Urang Gayo jangan lagi berlama-lama terlena dengan membanggakan dirinya sendiri.

Diskusi singkat tersebut ditutup dengan kesepakatan untuk terus berupaya melakukan pembenahan terkait nilai-nilai adat budaya Gayo yang kian hilang dengan melakukan konsolidasi antara komponen-komponen Gayo yang ada termasuk pihak eksekutif dan legislatif di kabupaten Dataran Tinggi Gayo juga para legislator terpilih mewakili Gayo di DPRA atau DPR-RI.

“Mari belajar dari prinsip air mengalir, selalu mencari cara agar terus mengalir. Selamatkan Gayo,” tukas Yusra habib Abdul Ghani. (GM)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.