Air Terjun dan Kolam Biru Tripe Jaya “Indahnya Alam Putri Kahyangan”

oleh
Kolam Biru, konon pemandian parea putri kayangan. (ist)
Kolam Biru, konon pemandian parea putri kayangan. (ist)
Kolam Biru, konon pemandian parea putri kayangan. (ist)

Oleh : Anuar Syahadat

SANG surya belum terlalu jauh meninggalkan semayamnya di ujung ufuk timur sahutan demi sahutan kokok ayam masih terdengar dari perkampungan Negeri Seribu Bukit, suasana kota kecil Tripe Jaya itu saban hari diselimuti awan tebal, hawa dingin kian menusuk saat mentari menerobos embun pagi.

Sebagian warga mulai melakukan rutinitas sehari-hari, menenteng cangkul dan parang adalah kebiasaan penduduk setempat untuk menafkahi keluarga, tanaman khas di daerah itu ada bermacam jenis mulai dari Sere Wangi, Nilam, hingga padi darat.

Lain halnya dengan sebagian warga desa, mencari nafkah dengan menjaja barang dagangan merupakan salah satu kebiasaan untuk mendapatkan Rupiah, kota kecil yang berada di Kabupaten Gayo Lues itu mendadak terkenal, ada Air Terjun dan Kolam Biru Tripe Jaya, begitu warga Gayo Lues menyebutnya.

Air Terjun Tripe Jaya meninggalkan banyak cerita, air jernih yang keluar dari batu pegunungan mampu menyinarkan cahaya saat bulan empat belas, mitos berkembang di seputaran kawasan wisata itu, bak di film saja, pemandian itu konon katanya tempat para Putri mandi yang turun dari kahyangan.

Keasrian wisata itu mampu menarik sejuta wisata, kolam renang alami yang dibangun di atas air terjun itu mampu menggugah pengunjung yang sedang berduka atau sakit hati, puncak wisata Air Terjun Tripe Jaya berada sekitar 1 kilometer dari pusat kota Kecamatan.

Air Terjun Tripe Jaya. (ist)
Air Terjun Tripe Jaya. (ist)

Jika dari pusat Kabupaten Gayo Lues, para pengunjung harus melintasi Kecamatan Kota Panjang, lurus mengikuti jalan aspal akan bertemu dengan Kecamatan Blangjerango, hutan pinus terjal di kanan kiri jalan menjadikan suasana pemandangan yang aduhai.

Dari Kecamatan Blangkejeren Kota Kabupaten Gayo Lues ke lokasi Air Terjun dan Kolam Biru Tripe Jaya sekitar 20 kilometer, atau setengah jam perjalanan menaiki sepeda motor. Begitu kata Wandi salah satu pengunjung Wisata Air Panas beberapa waktu lalu.Air Terjun Trife

Di pemandian Kolam Biru dan Air Terjun Tripe Jaya, para pengunjung tidak dipungut biaya masuk atau saat keluar. Sayangnya, destinasi wisata yang kini milik Pemerintah Daerah  Gayo Lues sejak tahun 2013 ini masih dibiarkan tanpa perawatan dan belum memungut biaya dari pengunjung untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) setempat.

Pengunjung bebas memanggang ayam ataupun ikan yang dijual warga setempat, pemuda dan pemudi kerap terlihat ketika berada di puncak air terjun itu, asap yang mengepul mewarnai pemandangan di lokasi wisata tersebut, pertanda ada warga yang berwisata sedang memanggang ayam.

Jika di tata rapi, dan jalannya di aspal, para pengunjung pasti lebih ramai lagi berwisata ke Air Terjun ini, karena salah satu wisata yang sedang popular di Gayo Lues adalah Air Terjun dan Kolam Biru Tripe Jaya, para pengunjung pasti tidak keberatan dipungut biaya masuk. Pendapat Wandi seperti itu.

Lemahnya penataan Wisata di Gayo Lues memang tidak bisa dipungkiri, apakah dana tidak ada atau memang pemerintahnya masih awam mengelola sector ini sebagai potensi ekonomi dan PAD. Yang jelas, masyarakat Gayo Lues membutuhkan hiburan dan tempat rekreasi yang bagus untuk melepas penat disela aktivitasnya, terkhusus warga seputar kota Blangkejeren.[]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.