Banda Aceh-LintasGayo.co : “Datu Beru itu adalah seorang perempuan Gayo yang fenomenal, tetapi sayang sumber yang kita dapatkan kebanyakan berbentuk oral (penuturan) dan bersifat dongeng”.
Itulah komentar singkat Rosnida Sari, seorang perempuan asli Gayo yang ditemui LintasGayo.co di tengah kesibukannya dalam workshop Penelitian Etnografi yang diadakan oleh International Centre for Aceh and Indian Ocean Studies (ICAIOS) di Darussalam Banda Aceh Senin 28 April 2014.
Menurutnya salah satu kelemahan dalam masyarakat kita adalah pada sumber informasi tentang pejuang dimasa silam, terlebih pejuang perempuan. Sejarah kita lebih banyak tertransformasi melalui dongeng. Tetapi bukan berarti semua itu tidak bisa diteliti secara ilmiyah, kata Doktor alumnus Flinders Unibersity Adalaide Australia ini.
Lebih lanjut penulis buku catatan perjalanan berjudul ” Traveler Perempuan” ini berencana akan meneliti perempuan perkasa dalam sejarah Gayo yaitu Datu Beru. Selain itu juga ada tokoh perempuan Gayo lainnya seperti Inen Mayak Teri dan lain-lain.
Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Ar-Raniry Banda Aceh ini juga berharap para peneliti muda dapat berperan dalam kajian dan penelitian tentang sejarah dan budaya Gayo. Karena kita masih sedikit dokumentasi dan buku-buku yang berbicara tentang sejarah, sosial dan budaya Gayo, jelas Rosnida Sari. (Salman Yoga S)