
Takengon-LintasGayo.co: Pembangunan jembatan yang menghubungkan kampung Linge dengan Buntul Linge lokasi situs sejarah kerajaan Linge hingga pertengahan tahun 2014 ini belum rampung. Warga setempat atau para peziarah yang melintas terpaksa berjalan kaki melalui sungai jika ingin menyeberang.
Menurut informasi yang dihimpun media ini, Minggu 20 April 2014, pembangunan jembatan tersebut tidak rampung, namun diduga ada permainan oleh pihak kontraktor dan pihak-pihak tertentu yang melaporkan jika jembatan itu sudah rampung namun dilaporkan rusak akibat banjir bandang.

‘Benar banjir bandang pernah terjadi namun tidak menghancurkan jembatan, karena pembangunannya masih sampai sampai pondasi seperti ini,” kata Reje (kepala kampung) Linge, Abdussalam.
Dikatakan Reje kampung Linge ini, seluruh masyarakat kampung Linge siap bersaksi dan bersumpah bahwa tidak benar jembatan itu belum pernah selesai dibangun apalagi dipakai.
“Kami dengar masalah ini sudah sampai ke tangan polisi bahkan ke pengadilan, namun kami tidak tau kelanjutan proses hukumnya,” ujar Abdussalam.
Sementara Juru Kunci Buntul Linge, Aman Jalil menyatakan harapannya kepada Pemerintah agar segera menuntaskan pembangunan jembatan yang dimulai pembangunannya sejak 5 tahun lalu itu.
“Kami sangat bermohon agar jembatan ini dituntaskan, kasihan warga dan para peziarah yang hendak melintas. Bahkan jika hujan, air sungai naik dan tidak bisa melintas,” tandas Aman Jalil. (Ihwan)