Kepala BBI Batee Iliek : Bicara Lut Tawar itu asik

oleh

tmp_A3_1397708103750-2136003329Takengon-LintasGayo.co : Membicarakan Danau Lut Tawar itu mengasyikkan, begitulah pengakuan Ir. Adriansyah, MM, Kepala Balai Benih Ikan Batee Iliek, saat pelaksanaan acara sinkronisasi program kerja bidang pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan Aceh pada hari Rabu (16/04/2014) di salah satu hotel di Takengon.

Dia mengatakan, sejak tahun 90-an dirinya sering mendengar ikan Depik mau punah, tetapi belum banyak yang bisa diperbuat untuk menyelamatkannya.

“Belum banyak yang bisa kita lakukan, karena tidak bisa melakukannya sendiri,” ujarnya sosok pemerhati sekaligus pecinta Danau Lut Tawar ini.

Dilanjutkan, dalam dua tahun terakhir sudah ada penelitian yang dilakukan terhadap Danau Lut Tawar.

“Kita bersyukur riset yang dilakukan Balai Penelitian Perikanan Perairan Umum (BP3U) Kementerian Kelautan dan Perikanan RI yang berkantor di Palembang bekerjasama Dinas Peternakan dan Perikanan Aceh Tengah, sebuah langkah positif bagi Danau Lut Tawar,” ungkap Adriansyah yang lama menetap di Aceh Tengah ini.

Mantan Kepala UPTD Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Aceh pada Belai Benih Ikan Sentral Toweren ini berpesan, utamanya kepada yang menjabat di intansi pemerintah maupun sebagai petugas teknis, agar mengenalkan dan mengingatkan pentingnya menjaga kelestarian sumber daya ikan di Danau Lut Tawar.

“Introduksi dengan Restocking itu beda, bukan asal tebar ikan ke danau itu dinamakan restocking. Seperti penebaran ikan Nila dan Mas (Bawal : Gayo) itu namanya introduksi. Introduksi itu dilarang terhadap perairan yang memiliki ikan endemik, seperti Danau Lut Tawar kita ini yang memiliki dua jenis ikan endemik Depik dan kawan”, pungkas alumni IPB Bogor ini.

(Muna)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.