Keramba Jaring Apung di Danau Lut Tawar

oleh

“Ikan Nila merupakan primadona budidaya keramba jaring apung di Danau Laut Tawar”

Oleh : Iwan Hasri, S.Pi, M.Si

Keramba Jaring Apung ( KJA ) di Teluk One-One - Danau Lut Tawar
Keramba Jaring Apung ( KJA ) di Teluk One-One – Danau Lut Tawar

RUMAH terapung yang membentang di beberapa lokasi badan air Danau Laut Tawar yang terkonsentrasi di beberapa teluk seperti One-one, merupakan sumber ekonomi baru beberapa tahun terakhir bagi masyarakat sekitar Danau Laut Tawar.

Berdasarkan data terbaru, luas Danau Laut Tawar mencapai 5.742,10 Ha. Adapun kegiatan penangkapan ikan di danau ini melibatkan 285 nelayan, yang berarti jika 1 nelayan memiliki 3 anggota keluarga maka sebanyak 855 orang menggantungkan hidupnya dari penangkapan ikan di Danau Lut Tawar. Jenis ikan yang mereka tangkap terdiri dari, nila, depik, kawan, mas, relo dan ikan lainnya yang bernilai ekonomis tinggi.

Nelayan Danau Lut Tawar mampu mendaratkan ikan 240,2 ton, selama tahun 2013. Para nelayan beroperasi dengan perahu dayung 384 unit dan 87 unit perahu bermesin tempel. Pada area penangkapan Danau Lut Tawar terdiri dari 4 tempat pendaratan ikan diantaranya di Lot Kala Kebayakan, Kelitu, Toweren, dan Bintang.

Dominasi hasil tangkapan nelayan di Danau Lut Tawar yaitu ikan nila, hasil tangkapan ikan ini pada tahun 2013 cendrung menurun kurang dari 100 kg/bln. Sedangkan ikan depik, relo dan eyas berkisar antara 2-10 kg/hari dan ikan kawan kurang dari 2 kg/hari.

Populasi ikan di Danau Laut Tawar menurun disebabkan karena tidak adanya aturan pengangkapan sehingga stok ikan di alam mulai menipis. Selain itu permintaan akan ikan terus meningkat setiap tahun hal ini terlihat dari tingkat konsumsi ikan perkapita pertahun kabupaten Aceh Tengah terus meningkat.

Bagaimana dengan usaha budidaya ikan di Danau Lut Tawar?. Danau Lut Tawar memberi kontribusi yang sangat besar terhadap produksi perikanan periaran umum Kabupaten Aceh Tengah apalagi ditambah menurunnya produksi perikanan tangkap, mau tidak mau mereka harus beralih ke perikanan budidaya.

Pertambahan keramba jaring apung (KJA) di Danau Lut Tawar terus meningkat tajam, dari 60 unit pada tahun 2007, meningkat tajam menjadi 226 unit pada tahun 2013.  Berdasarkan hitungan Husnah, et al. 2012, biomassa ikan yang mampu ditampung Danau Lut Tawar adalah 63.333 ton/tahun, bila diasumsikan bahwa produksi budidaya 1% dari daya dukung perairan Danau Lut Tawar, maka potensi produksi budidaya sebesar 633 ton/th.

Berdasarkan jumlah KJA yang aktif berproduksi tahun 2013, yaitu sejumlah 280 unit dengan ukuran produksi 100 – 1500 kg/petak maka produksi ikan dari budidaya ikan KJA di Danau Lut Tawar berkisar antara 28-84 ton/th. Tentu jumlah ini masih jauh dari perhitungan daya dukung, sehingga produksi ikan di Danau Lut Tawar dapat ditingkatkan lagi, dengan syarat KJA yang ada harus ditata dengan baik sehingga terjadi keberlanjutan usaha.

Secara ekonomi hal tersebut sah-sah saja dilakukan, namun harus kita sadari kembali bahwa kita punya asset dunia yaitu dua ikan endemik (depik dan kawan) yang hanya ada di Danau Lut Tawar, tentu harus menjadi perhatian bersama-sama sehingga keberadaannya menjadi tanggung jawab bersama pula, sehingga kebijakan apapun menyangkut Danau Lut Tawar harus mempertimbangkan keberadaan dua spesies ikan endemik tersebut.

Kembali mengenai KJA di Danau Lut Tawar, jika melihat data luas KJA di Danau Lut Tawar, yaitu sebesar 0,3 ha. Jumlah keramba 226 unit (2012) semua KJA milik pembudidaya ikan yang tinggal disekitar Danau Lut Tawar dan ada yang di seputaran Kabupaten Aceh Tengah. Mereka tergabung dalam beberapa kelompok dan ada yang mandiri. Total produksi tahun 2012 yaitu 348,12 ton dimana semua produksi dilempar ke pasar lokal. Ikan nila KJA Danau Lut Tawar 50-70% masuk ke pasar tradisional, selebihnya masuk rumah makan. Kita mengetahui bahwa sebahagian besar ikan di Kabupaten Aceh Tengah Masih di pasok dari luar daerah.

Tingginya permintaan lokal akan ikan nila membuat harga ikan stabil di Kabupaten Aceh Tengah. Harganya berkisar antara Rp. 20.000 s/d 23.000 Per-Kg dari pembudidaya ikan. Harga panen malah dapat mencapai Rp. 25.000 jika pasokan ikan dari luar berkurang dan adanya hari besar seperti bulan Ramadhan dan Idul Adha.

Ikan nila dari Danau Lut Tawar menjadi primadona di pasar lokal, hal tersebut disebabkan rasa ikan nila dari danau lebih enak dibandingkan ikan nila yang bukan berasal dari Danau Lut Tawar. Tidak berbau lumpur dan relatif manis, beberapa wisatawan yang berkunjung ke Aceh Tengah, merasakan ikan nila dari Danau Lut Tawar telah mengakui kelezatan ikan ini. Meskipun begitu ikan nila Danau Lut Tawar tidak tahan lama bila dijual dalam keadaan tidak hidup.

Pemanenan ikan nila di KJA Danau Lut Tawar biasanya seukuran 4-5 ekor/kg. Permintaan yang tinggi, sementara pasokan masih rendah menyebabkan ikan ini terus diburu oleh pengumpul ikan nila. Terkadang terjadi kelangkaan ikan nila di pasar tradisional di Kabupaten Aceh Tengah.

Kendala yang dihadapi yaitu masa pemeliharaan yang relatif lebih lama dibandingkan dengan daerah lain. Cuaca ekstrim pada saat siang hari panas pada malam hari ombak besar akibat angin yang kencang, pada saat siang hari ikan diberi makan pada malam hari suhu dingin menyebabkan pakan yang dimakan tidak tercerna sehingga pakan yang ada didalam perut ikan terfermentasi menyebabkan ikan kembung dan pada pagi hari mengalami kematian. Perlu disyukuri bahwa di Danau Lut Tawar belum terjadi kematian masal ikan seperti di perairan umum lain di Indonesia. Namun padatnya KJA dan padat tebar ikan yang tinggi telah membuat produktivitas KJA ikan nila di Danau Lut Tawar terganggu.

Sehingga perlu pengaturan KJA di Danau Lut Tawar agar keberlanjutan usaha budidaya ikan nila dapat dipertahankan. Pada akhirnya cita-cita pemerintah Kabupaten Aceh Tengah menjadikan daerah ini sentra perikanan tawar dapat tercapai.

*Akademisi dan peneliti dibidang sumberdaya perairan dan perikanan

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.