Program “Bedah Rumah” mulai digulirkan di Bener Meriah

oleh
Salah satu rumah di Bener Meriah yang diusulkan akan di Bedah
Salah satu rumah di Bener Meriah yang diusulkan akan di Bedah

Redelong-LintasGayo.co : Program Bedah Rumah (rehabilitasi rumah tidak layak huni) atau bedah kampung adalah salah satu diantara program-program unggulan Kementerian Sosial setelah Program Keluarga Harapan (PKH).

Selama ini, pendataan sekaligus verifikasi serta validasi data di lapangan langsung ditangani oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) di masing-masing kecamatan. Namun hasilnya masih belum maksimal sehingga memungkinkan/berpeluang besar  munculnya permasalahan sosial yang baru.

Karenanya, Kepala Dinas (Kadis) Sosial kabupaten Bener Meriah, Juanda mengambil inisiatif untuk menggerakkan jajarannya turun langsung ke lapangan. Kegiatan ini mulai tanggal 14 Maret 2014 lalu dengan mengerahkan jajarannya melakukan validasi data calon penerima Bedah Rumah.

“Lebih dari empat ratusan permohonan yang masuk namun setelah diverifikasi hanya 350 permohonan yang dianggap layak menerima berdasarkan data dan photo kondisi rumah yang diserahkan ke Dinas Sosial Bener Meriah. dan tim validasi data dari Dinas Sosial, yang dibantu oleh pendamping PKH di masing masing kecamatan, berada di lapangan sampai tanggal 21 Maret 2014 lalu,” kata Juanda Jum’at (4/4) lalu di ruang kerjanya.

Dan hasilnya, kata Kasdissos Bener Meriah ini, banyak laporan dari tim di lapangan perihal data yang diusulkan bahwa hampir 30% datanya beserta photonya dipalsukan. Baik data yang diserahkan oleh masyarakat sendiri maupun yang diusulkan oleh kepala Kampung.

Permasalahannya rinci Juanda, diantaranya  rumah yang akan dibedah adalah rumah beton sedangkan di photonya rumah papan seakan hampir roboh. Selanjuutnya ada pemilik rumah yang akan dibedah berbeda dengan yang ada di photo. Ada asumsi bahwa yang di photo rumah orang lain.

Selain itu juga ditemukan bahwa yang di photo rumah/gubuk di kebun sedang rumah tempat tinggalnya jauh lebih layak dari tetangga sekelilingnya.

Dan terakhir nama dan rumah orang yang ada dalam data yang diusulkan tidak ada di kampung tersebut (alias siluman). Yang lebih aneh, dalam usulannya ada tanda tangan kepala Kampung.

“Kedepan kita berharap tidak lagi terjadi ada laporan yang tidak sesuai fakta yang disampaikan kepada kita agar program Bedah Rumah ini berjalan dengan lancar sesuai harapan,” pungkas Kadissos Bener Meriah, Juanda. (WA)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.