Mahasiswa Unimal di lepas, mahasiswa UGP Takengon demo

oleh
Unjukrasa mahasiswa UGP ke Setdakab Aceh Tengah. (LGco-Windo)
Unjukrasa mahasiswa UGP ke Setdakab Aceh Tengah. (LGco-Ihwan)

Takengon-LintasGayo.co : Pelepasan 805 mahasiswa peserta KKN-PPM Unimal Lhokseumawe yang dilakukan di halaman kantor Setdakab Aceh Tengah, diwarnai demo yang dilakukan oleh ratusan mahasiswa Universitas Gajah Putih (UGP) Takengon, Selasa 1 April 2014.

Rangkaian acara yang tadinya berjalan khidmat, tiba-tiba ratusan mahasiswa UGP Aceh Tengah mendatangi kantor Setdakab serta meneriakkan kalimat-kalimat kekesalan terkait kondisi UGP yang menurut mereka kian memprihatinkan. Kondisi ini sempat membuat kekhawatiran para mahasiswa Unimal yang berada di lokasi kejadian.

Namun karena beberapa perwakilan mahasiswa Gajah Putih langsung menemui para mahasiswa Unimal, situasi kembali normal walau acara pelepasan tersebut tidak lagi dilanjutkan. Wakil Bupati Aceh Tengah, Khairul Asmara urung sampaikan pidato perpisahan dengan mahasiswa Unimal tersebut.

Mahasiswa Unimal saat pelepasan KKN-PPM di Takengon. (LGc-Ihwan)
Mahasiswa Unimal saat pelepasan KKN-PPM di Takengon. (LGc-Ihwan)

Imran perwakilan dari mahasiswa Gajah Putih yang memberikan penjelasan kepada pers bahwa kehadiran mereka ke kantor Setdakab itu sehubungan dengan persoalan Universitas Gajah Putih saat ini yang membuat mahasiswanya resah.

Dijelaskan lagi, sebenarnya Sabtu 29 Maret 2014 lalu telah ditemukan kesepakatan antara Pengurus Yayasan Gajah Putih, pihak Rektorat dan mahasiswa, bahwa permasalahan Universitas Gajah Putih akan dibahas pada hari ini Selasa 1 April 2014 pada pukul 10:00 WIB dikampus UGP yang hanya dipisahkan oleh badan jalan Yos Sudarso.

Namun tanpa sepengetahuan mereka, pengurus yayasan mengundang senat dan pihak rektorat untuk membahas serta membicarakan masalah UGP di ruang Bupati Aceh Tengah.

Situasi ini dianggap mahasiswa pihak yayasan telah mengangkangi mereka dan tidak berani mengemukakan kebenaran di depan mereka.

“Ini urusan kampus, ini urusan Gajah Putih harusnya dibahas di kampus, kenapa malah dibahas dikantor Setdakab ?” tanya Imran.

Para mahasiswa Gajah Putih sadar bahwa aksi mereka telah menciptakan ketidaknyamanan bagi mahasiswa Unimal, untuk itu para perwakilan dari mahasiswa Gajah Putih langsung memanfaatkan fasilitas pangeras suara yang ada dilokasi kejadian untuk menyampaikan permohonan ma’af.

Perwakilan mahasiswa UGP juga menyerahkan bantuan dana (jumlah tidak disebutkan) yang dikumpulkan dari para mahasiswa UGP yang diperuntukkan bagi mahasiswa yang menjadi korban reruntuhan tanah dan batu kemarin di sisi utara jalan lingkar danau Lut Tawar tepatnya di Retak Kampung Lelabu Kecamatan Kebayakan yang menelan korban nyawa 2 orang mahasiswa Unimal. (Win-do)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.