[Surat Pembaca] Demokrasi biang kerok kehancuran hidup remaja

oleh
Endang Sutiah Pane
Endang Sutiah Pane

[Surat Pembaca] Endang Sutiah Pane

IDE kebebasan yang diusung sistem demokrasi memberikan kesempatan kepada siapapun termasuk remaja untuk melakukan perbuatan apapun yang dia sukai meskipun melanggar norma-norma yang ada ataupun melanggar aturan agama. Makanya tidak aneh jika ditemukan fakta remaja yang senang bergaul bebas hingga terjerumus pada sex bebas. S

esuatu yang biasa pada saat ini bagi remaja jika mereka bergaul diluar batas dengan pacarnya, mulai dari menonton film porno bersama, ciuman, petting hingga melakukan sex bebas. Bahkan ini telah menjadi gaya hidup para remaja pada masa kini.

Kasus pergaulan bebas, free sex dan ancaman pornografi massif dikalangan remaja Aceh adalah satu kasus dari ribuan kasus yang menyandera kehidupan para remaja. Seperti yang diungkapkan oleh Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Aceh, hasil survei yang dilakukan di satu pesantren dan tiga SMU di Banda Aceh dan Aceh Besar menunjukkan dari 40 siswa yang disurvei, ditemukan 90 persen diantaranya pernah mengakses film dan foto porno.

Sebanyak 40 persen lainnya mengaku pernah petting atau menyentuh organ intim pasangannya. Fakta yang lainnya, sebanyak lima dari 40 siswa mengaku pernah melakukan hubungan seks pranikah bersama pacarnya.

Berdasarkan pengakuan siswa, akses film porno mereka peroleh dari perangkat teknologi komunikasi seperti handphone dan sejenisnya, media internet maupun tukaran flashdisk  sesama teman sebaya.

Inilah buah penerapan ide kebebasan oleh sistem demokrasi kapitalisme yang sekuler yang tidak menggunakan aturan Sang Pencipta dalam mengatur kehidupan. Demokrasi memberikan hak sepenuhnya kepada manusia dalam membuat peraturan hidup manusia, dalam hal ini diwakilkan oleh wakil rakyat (DPR) yang memiliki fungsi legislasi.

Dan fakta membuktikan ketika manusia yang membuat aturan hanya akan membawa kepada kehancuran dan kesengsaraan bagi kehidupan manusia. contohnya kasus pergaulan remaja yang mengakibatkan kehancuran hidup remaja adalah konsekuensi yang harus ditanggung ketika kita menerapkan demokrasi kapitalisme.

Upaya-upaya pemerintah dalam mencegah dan mengurangi pergaulan bebas remaja seperti program KRR (kesehatan Reproduksi remaja) dimana kontennya berupa penjelasan tentang perubahan fisik dan psikis remaja, organ reproduksi (bagaimana proses reproduksi terjadi), kehamilan dan cara pencegahan kehamilan tak diinginkan, dan aborsi “aman”, dan sebagainya, justru semakin menjerumuskan remaja pada gaul bebas. Ini dikarenakan program pemerintah ini berlandaskan pada ide kebebasan.

Wahai kaum muslimin sadarlah, sudah saatnya kita meninggalkan sistem demokrasi yang jelas-jelas membawa kesengsaraan bagi kehidupan kita. Sudah saatnya kita kembali pada fitrah kita yang sesungguhnya, yaitu menjadikan aturan Sang khalik, Allah Swt sebagai aturan hidup kita. Hanya aturan Allah Swt saja lah yang akan membawa hidup kita pada kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. WalLahu a’lam bi ash-shawwab

* Ibu rumah tangga, tinggal di Bener Meriah

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.