SINERGISITAS sebuah harapan yang diidamkan oleh masyarakat dari sebuah pemerintahan. Perubahan baru dapat dicapai bila adanya sebuah konsep yang terencana, terarah dan terpadu dalam melakukan sebuah kegiatan. Khususnya Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah, bila ditelik dari potensi sumber daya alam (SDA) nya, maka daerah ini cukup memiliki prosfektif yang baik dalam rangka mewujudkan sebuah kesejahteraan bagi masyarakat maupun potensi pendapatan dari kedua daerah ini.
Panorama alam dan corak budaya masyarakat yang heterogen sebab didiami oleh beragam suku bangsa negeri yang dikenal dengan sebutan tanah serpihan dari alam surge inipun kerap dikatagorikan daerah Indonesia kecil (Mini). Rasa Nasionalisme yang membumi menambah keyakinan bahwa wilayah ini kedepan apabila dimanagement lebih baik lagi akan menjadi asset Nasional yang memiliki nilai tiada tara. Keberagaman suku dan budaya leluhur terpancar dan terpelihara di eks. Kerajaan Linge yang pernah mashur di eranya tidak mustahil akan bangkit dan Berjaya kembali, asalkan prinsip ke Bhinika Tunggal Ikaan terpatri erat dalam sanubari masyarakat yang mendiami daerah dataran tinggi Gayo ini.
Tidak salah apabila saya selaku anak bangsa lebih memperdalam dan belajar bersama warga Gayo dan berusaha membangkitkan kembali rasa Nasionalisme melalui Bendera Partai Nasional Aceh (PNA) yang dibina Bang Irwandi Yusuf ( Mantan Gubernur Aceh).
Demikian diungkapkan T. Rafly Agam seorang pengusaha muda Aceh yang kini menekuti dunia politisi dan menjadi Calon Legeslatif DPRA tahun 2014-2019 dari Partai Nasional Aceh (PNA) nomor Urut 6.
Berikut Petikan Wawancara LintasGayo.co dengan T. Rafly Agam di rumah kediamannya Jalan Takengon- Bireun Depan Makam Pahlawan Reje Bukit SP.4 Bebesen Aceh Tengah ;
Apa yang mendasari Anda terjun kepolitis apakah profesi dunia usaha selama ini yang ditekuni tidak cukup membantu masyarakat Aceh ?
Sebelumnya, saya mengucapkan rasa terima kasih atas kesediaan Keluarga Besar LintasGayo.co yang telah memberi ruang kepada saya utamanya dalam prihal pencalonan saya sebagai Caleg DPRA Priode 2014-2019.
Pertama –tama tentunya , saya secara pribadi dan atas masukan dari kawan-kawan utamanya Bang Irwandi Yusuf (Mantan Gubernur Aceh) meminta saya dapat berkonstribusi dalam mengembangkan panji-panji dan Bendera Partai Nasional Aceh (PNA) di Aceh, khususnya di wilayah Daerah Pemilihan (Dapil) NAD 4 meliputi Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah. Nah, karena telah mendapatkan sinyal dari tokoh sekaligus proklamator PNA itu, saya tentu tidak mau menunda kesempatan itu, karena saya juga menyukai sikap kepemimpinan beliau.
Alasan saya berpindah profesi kepolitik, disamping adanya dukungan juga saya melihat bahwa hari ini kondisi perpolitikan di Aceh sangat carut marut, banyak rekan-rekan yang dulunya Nyaleg dan kini telah duduk, lupa terhadap titah perjuangan dan amanat yang diembannya selaku wakil rakyat. Naluri hati saya bangkit dan membulatkan tekad untuk menjadi wakil rakyat yang sebenarnya dengan tidak ada niat bersenang- senang diatas penderitaan rakyat yang saya wakili, bila saya diijinkan Allah SWT terpilih dan duduk di lembaga DPR Aceh nantinya.
Khabarnya anda sangat didukung oleh Irwandi Yusuf dalam pencalegkan dari Dapil NAD 4 Aceh Tengah dan Bener Meriah ?
Benar, saya memang disport Bang Wandi, utamanya dalam rangka membantu dan bekerjasama dengan Kader PNA di Aceh Tengah dan Bener Meriah untuk mensosialisasikan PNA ke tengah-tengah masyarakat, membantu para Caleg DPRK yang maju dikedua daerah ini utamanya dalam pengadaan Baleho, Beinner maupun alat praga pencalegkan disamping membuat kartu setiap Caleg DPRK dari PNA, baik Aceh Tengah maupun Bener Meriah.
Apakah anda sebelumnya telah mengenal Aceh Tengah dan Bener Meriah, maksudnya karakter, budaya ataupun perpolitikan di daerah dingin ini ?
Sebenarnya, kedua daerah ini bukan asing bagi saya selaku pribadi, bahkan ketika saya masih bergelut didunia usaha saya kerap kemari bahkan telah memiliki tempat tinggal di Gayo, tepatnya rumah yang saya diami sekarang ini di jalan Takengon- Bireuen depan Makam Pahlawan ini. Jadi Gayo dalam benak saya tidak asing, bahkan saya sangat menyenangi keberagaman budaya di negeri Linge ini, seperti pacuan kuda tradisional gayo yang unik, dimana jokinya tanpa mengenakan pelana, nekad, berani dan telatin “ Saya sangat kagum atas event yang menjadi tradisi endatu urang Gayo ini” ulangi T. Rafly Agam.
Selain pacuan kuda tradisional, gayo punya saman, tari guel, nalo, bines yang tentunya masih banyak kreasi seni yang butuh dilestarikan karena hal ini merupakan cirri khas dan karakter sebuah bangsa. Fanorama alam yang indah, berbukit, ada danau laut tawar yang membentang diatas ketinggian, hawa yang sejuk member inspirasi yang baik kepada kita “ Ini semua perlu sentuhan dan kebijaran serta kearifan dalam melestarikannya” karenanya saya mengharapkan kepada masyarakat mari kita ciptakan kebersamaan untuk melahirkan sebuah perubahan Gayo menuju peradaban yang lebih baik, pinta T. Rafly yang selama ini bolak- balik ketakengon dalam rangka mendistribusikan sarana prasarana kesehatan maupun kebutuhan obat di Takengon dan Bener Meriah.
Katanya anda bila terpilih menjadi wakil rakyat, anda akan amanah dan memperjuangkan aspirasi masyarakat Aceh Tengah dan Bener Meriah ?
Benar, Insya Allah, saya akan amanah dan berjuang untuk kepentingan masyarakat, sesuai dengan fungsi yang diemban oleh anggota DPR Aceh yakni membuat Qanun bersama pemerintah Aceh yang pro rakyat, mensyahkan anggaran yang berpihak pada kepentingan masyarakat serta mengawasi program pemerintah Aceh khususnya program dilaksanakan di derah pemilihan NAD 4 Aceh Tengah dan Bener Meriah.
Bagaimana persiapan anda selama ini dan apa harapan masyarakat saat melakukan sosialisasi sebagai Calon Legislatif DPRA ?
Pada intinya, sebagai calon tentu selain melengkapi alat praga sosialisasi, juga terjun langsung dan berdialog dengan masyarakat baik di Aceh Tengah dan Bener Meriah. Ketika saya melakukan interaksi dengan warga, sungguh disayangkan masih banyak warga kita yang kurang memahami politik dan cara berdemokrasi yang baik dan benar.
Terus terang dalam hal ini saya sangat kualahan, dan Alhamdulillah setelah pelan-pelan kita jelaskan ada sebahagian yang mengerti. Dilain sisi banyak juga diantara warga yang mengira bahwa pesta demokrasi ini , kehadiran calon untuk membagi-bagikan sesuatu ( uang, barang) hal itu wajar karena mungkin menurut mereka ini kan menjelang pesta rakyat .
Jadi konotasi Pesta yang biasa dilakukan ketika menjelang hari – hari tertentu dengan membagikan parsel bagi sahabat, atau uang jajan menjelang pesta, sehingga ketika kita memberikan penjelasan bahwa pemberian uang jelang kampanye merupakan sebuah hal yang salah eh.. malah terlihat kening warga berkerut dan bertanda bahwa mereka tidak suka bila tidak diberika sesuatu.
Ini sebuah hal yang salah dan telah melanggar aturan main yang perlu diputus jaringannya, kita berharap kepada masyarakat apabila ada calon yang bagi-bagi barang atau uang, segera melaporkan kepihak Panwas sehingga pemilu kali ini tahun 2014 benar benar bersih dan akan mendapatkan wakil rakyat yang bersih dan bertanggung jawab. Demikian dijelaskan T. Rafly.[]