
Takengon-LintasGayo.co : Ketua Laskar Merah Putih (LMP) Aceh versi Tomy Soeharto-Neneng A Tuti, Jhon Hamzatun.MR mengklarifikasi bahwa pihaknya samasekali tidak terlibat dalam kisruh massa yang terjadi dalam beberapa hari terakhir di Aceh Tengah dan Bener Meriah.
“Ada pemberitaan di media massa jika LMP terlibat dalam kisruh di Takengon dan Bener Meriah, itu bukan LMP yang saya pimpin,” kata Jhon kepada LintasGayo.co di Takengon, Jum’at malam 21 Maret 2014.
Dijelaskan, jika LMP itu tugasnya adalah mempertahankan merah putih. Jadi LMP itu akan turun tangan jika ada gangguan terhadap NKRI baik dari dalam maupun luar negeri. Dan dalam upaya tersebut terlebih dahulu dengan cara dialog.
Dalam upaya menjaga ketentraman masyarakat yang selama beberapa hari ini terusik, Ketua LMP Aceh ini mengingatkan agar para pihak untuk saling menahan diri.
“Kasihan masyarakat, sangat banyak jalan yang bisa ditempuh untuk selesaikan persoalan,” kata Jhon yang saat memberi keterangan didampingi sejumlah pengurus LMP.
Dia juga meminta kepada media massa dalam memberitakan kisruh di daerah ini mencari sumber yang jelas sebelum dijadikan sumber informasi publik.
“Hendaknya kawan-kawan pers mencari sumber yang jelas sebelum memberitakan kekisruhan ini, kasihan masyarakat jika informasi yang disajikan tidak benar,” pesan Jhon. Dia mengakui jika seragam LMP itu hampir sama dengan seragam Pembela Tanah Air (PETA), karenanya mesti jeli dilapangan agar tidak salah dalam penyajian informasi.
Dalam konteks membangun Aceh saat ini. Ketua LMP ini menegaskan jika pihaknya telah membangun komitmen dengan Pemerintah Aceh. “LMP komitmen membangun Aceh bersama Pemerintahan Aceh dalam bingkai NKRI,” pungkas Jhon Hamzatun.MR.
Dari informasi yang dihimpun LintasGayo.co, Laskar Merah Putih (LMP) ada beberapa versi di Aceh, versi yang dipimpin Bazaruddin Banta Mude (Adek Erfil Manurung) dan LMP versi yang dipimpin Rizalihady. (GM)